Hotel

Hotel Eropa: Menghitung Biaya, Merombak Bisnis dan Membangun Kembali Keyakinan Konsumen Setelah Covid-19

wartaevent.com – Jakarta. Hotel di sebagian besar negara Eropa masih menutup bisnisnya. Industri perhotelan menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali kepercayaan konsumen setelah status lockdown dicabut akhir tahun ini.

Akan banyak pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi oleh industri ini seperti berapa lama lagi konsumen merasa percaya diri untuk tinggal di hotel. 

Baca Juga : CEO Hilton Sebut, Recovery Perhotelan Lebih Cepat Pulih Dibanding Penerbangan dan Cruises

Russell Kett, Ketua HVS London mengutarakan, ketika permintaan hotel mulai kembali pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, industri perhotelan akan kembali menemukan pasar yang sangat berbeda dengan sebelumnya, ada serangkaian kekhawatiran dan persyaratan konsumen yang baru.

“Membangun kepercayaan antara pelaku bisnis perhotelan dan pelanggan akan menjadi yang terpenting. Operasional bisnis hotel setidaknya menghadirkan layanan yang membuat para tamu merasa nyaman, percaya diri serta terlindungi.

Membangun Setrategi Komunikasi

Beberapa operator besar dunia meluncurkan setrategi dan promosi kesehatan.

Operator hotel seperti Marriott, Hilton dan Accor telah meluncurkan setrategi komunikasi dan promosi standar kesehatan dan tingkat kebersihan yang lebih tinggi. Protokoler kebersihan telah menjadi agenda beberapa operator hotel tersebut.

Baca Juga : UNWTO: Dampak Pembatasan Perjalanan Pariwisata Dunia Tak Bergerak

Bagi operator hotel, perlu mempertimbangkan cara terbaik untuk melindungi tamu dan staf setiap akan melakukan check-in maupun check-out, menjaga jarak di area umum seperti restoran, lounge, mengendalikan pengguna lift, serta bagaimana tamu dapat dan harus menggunakan fasilitas hotel seperti kolam renang, rekreasi, gym, dan spa secara aman.  

“Para pelaku bisnis perhotelan pun perlu memikirkan kembali setiap aspek bagian bisnisnya, fokus pada semua area yang diakses oleh para tamu serta pertimbangkan keselamatan dan perlindungan karyawan,” tambah Kett.

Mengatur Skema Karyawan

Beberapa hotel di Eropa diharapkan menunjukan pemulihan yang lebih cepat setelah status lockdown dicabut.

HVS berharap bahwa sebagaian besar hotel akan dibuka kembali secara bertahap, menambah kamar dan memepekerjakan kembali para pegawainya setelah kondisinya membaik. Mungkin ini diperlukan pengaturan skema cuti karyawan.

Baca Juga : Iker Casillas Menjadi Duta Pariwisata UNWTO

“Pun begitu untuk dibagian kitchen, perlu mempertimbangkan menu yang dapat diproduksi oleh tim yang lebih kecil dengan persediaan yang terbatas. Layanan kamar juga perlu ditingkatkan. Sebab tamu akan menganggap ini memberikan banyak keamanan,” ulas Kett.

Beberapa pasar hotel di Eropa diharapkan menunjukan pemulihan yang lebih cepat setelah status lockdown dicabut sebab mereka memiliki pasar domestik yang kuat dan presentase tamu liburan yang tinggi, disbanding yang mengandalkan wisatawan asing, bisnis perusahaan dan pasar MICE.

Jerman Paling Cepat Pulih

HVS London, memprediksi Jerman paling cepat pemulihannya dibanding negara Eropa lainnya.

HVS telah mengidentifikasi negara Jerman yang diprediksi memiliki tingkat pemulihan lebih cepat dibanding negara Eropa lainnya.

“Jerman memiliki market liburan domestic yang besar dan perjalanan korporat yang signifikan, menempati urutan kedua sebagai negara dengan permintaan yang kuat. Permintaan domsetik ini yang akan mendorong pertumbuhan begitu pemerintah Jerman membuka kran bisnis di negaranya,” pungkas Kett.

Russell Kett menegaskan, pandemi akan mengubah kebiasaan semua orang dan konsumen akan tetap berhati-hati. “Kami yakin industri perhotelan Eropa untuk dapat kembali normal seperti pada tahun 2019 akan terjadi di tahun 2022 atau 2023,” tutup Kett. [*]

Leave a Reply