ICWA Menyelenggarakan Diskusi Tentang Kedekatan Indonesia dengan Pasifik
Kemudian, pada 2024, Kemenlu memperluas cakupan pelatihan diplomatik dengan melibatkan negara-negara Pasifik, seperti Fiji, Vanuatu, Papua Niugini, Kepulauan Solomon, dan sekretariat MSG.
Indonesia juga menyediakan beasiswa bagi komunitas Pasifik di beberapa universitas di Indonesia dengan fokus pada kebutuhan dan tantangan eksistensial di kawasan kepulauan Pasifik. Langkah positif yang dilakukan ini perlu diperkuat dengan literasi Pasifik dan konsistensi komitmen sehingga sejumlah upaya yang dilakukan ini dapat sejalan dengan kebutuhan regional kawasan kepulauan Pasifik.
Diskusi yang Menumbuhkan Pemahaman Lebih Dalam
Sebagai kesimpulan Dubes Soehardjono Sastromihardjo menyatakan bahwa diskusi di Kemlu tersebut merupakan sebuah konsolidasi tentang pentingnya pandangan Indonesia tentang Pasifik dari berbagai sisi.
Sebagaimana diketahui tanggal 24 April 2025 Indonesia akan mendengarkan pidato dari Perdana Menteri Republik Fiji, Sitiveni Rabuka mengenai visinya yang berwawasan ke depan, ide-idenya, dan jalan ke depan bagi kawasan ini untuk mencapai Strategi 2050 bagi Benua Pasifik Biru.
Baca Juga : Ini Peran Diplomat dalam Menjalankan Polugri
Sebagai pemimpin terkemuka Negara-negara Kepulauan Pasifik, PM Rabuka diharapkan untuk berbagi visi strategisnya tentang kawasan Pasifik Biru sebagai “Samudra Damai.” Akan menarik juga untuk mengetahui wawasannya tentang bagaimana Indonesia, ASEAN, dan mitra pembangunan lainnya dapat mendukung Pasifik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan Pasifik dalam lingkungan yang kompleks dan penuh pertentangan, secara regional dan di luar itu.
Peluang

Wilayah Pasifik menghadapi isu yang critical yaitu perubahan iklim yang memberikan dampak besar bagi lingkungan. Dalam skala multilateral negara-negara Pasifik memiliki persamaan posisi dengan negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Isu lain yang diperkirakan dapat memberikan hubungan lebih dekat adalah pengalaman Indonesia menghadapi dan menanggulangi masalah narkoba dan pemberantasan HIV.
Baca Juga : Menyikapi Sikap Uni Eropa Menyangkut Deforestasi
Kesempatan untuk membahas isu Pasifik di Kemlu tersebut merupakan suatu hal yang diharapkan mengingat Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Presiden RI Prabowo Subianto dan telah dijadwalkan untuk berbicara di dalam forum ICWA minggu ini dengan dihadiri oleh korps diplomatik dari negara-negara ASEAN dan negara-negara Pasifik.
Sebagai prominent leader di negara-negara kepulauan Pasifik, PM Rabuka diharapkan dapat menyampaikan visi strategisnya bahwa Blue Pacific region sebagai ”Ocean of Peace”. Di dalam visi Polugri Repubilk Fiji 2024 ditulis bahwa engangement dengan negara-negara di luar kawasan termasuk Indonesia adalah sebuah keharusan dan kesempatan untuk maju. Kiranya Indonesia harus memanfaatkan kesempatan itu.
Mengambil istilah Dubes Tantowi Yahya ”Pasifik adalah gadis cantik molek dan kaya. Tetapi overlooked by negara-negara kaya disekitar itu.” Indonesia harus menggunakan kesempatan itu. Banyak persamaan antara Indonesia dengan Pasifik. Contohnya di isu perubahan iklim, kejahatan transnasional, peran aktif dan pemberdayaan masyarakat pesisir di kawasan tersebut,
Baca Juga : Ini Peran Diplomat dalam Menjalankan Polugri
Selaku Ketua Melanesian Spearhead Group dimana Indonesia menjadi associate member sejak 2015, peran PM Rabuka selaku statesman, sangat terpandang di Pasifik. Ide dan visinya mengenai ”Pacific: Ocean of Peace” yang dicetuskan oleh PM Rabuka dan akan diadopsi pada KTT Pacific Island Forum pada September 2025 mendatang di Honiara, akan dibahas dalam pertemuan dengan ICWA dan Koprs Diplomatik di Jakarta. Kiranya Indonesia dapat memberikan tanggapan dan kontribusi positif dalam kesempatan pertemuan tersebut. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.
- Penulis : Herman D. Sembiring
- EEditor : Fatkhurrohim
- Photo : Dock ICWA