ICWA Siap Berkolaborasi dengan Kemlu: Kunjungan Pengurus ICWA ke Wamenlu Havas

WARTAEVENT.com – Jakarta. Pada tanggal 9 Oktober 2025, Pengurus ICWA yang terdiri dari Dubes Teuku Mohammad Hamzah Thayeb (Ketua Governing Council ICWA), Dubes Adiyatwidi Adiwoso (Ketua Dewan Pengawas ICWA), Dubes Artauli Tobing dan Dubes Bagas Hapsoro telah melakukan kunjungan dan bertukar pikiran dengan Wakil Menlu RI Arif Havas Oegroseno mengenai peristiwa internasional akhir-akhir ini dan peranan Indonesia dalam menghadapi berbagai fenomena internasional itu.

Disampaikan oleh Dubes Hamzah Thayeb selaku Ketua Governing Council ICWA, bahwa tujuan ICWA antara lain adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai kecenderungan dunia yang mempengaruhi Indonesia sebagai nation-state dalam tataran dunia yang global (globalized world), serta menyebarkan informasi tentang kebijakan luar negeri Indonesia. Disamping itu ICWA juga mengembangkan kerjasama erat dengan lembaga-lembaga yang relevan, universitas, lembaga riset maupun non-governmental organizations di Indonesia serta akan secara aktif mengembangkan kerjasama dengan lembaga/badan serupa dari negara lain.

Baca Juga : ICWA Apresiasi Pidato Presiden Prabowo, Indonesia Tegaskan Peran Global

Dalam sambutannya Wamenlu Havas menyatakan ”Sesuai dengan modal yang Bapak-bapak dan Ibu-ibu miliki di dunia diplomasi dan jejaring yang Bapak Ibu telah bentuk, kami harapkan misi ICWA dapat menjadi kekuatan bagi diplomasi Indonesia untuk bisa mengantisipasi atau berselancar di tengah dinamika internasional”, demikian disampaikan Wakil Menlu RI (Wamenlu) Havas ketika menerima pengurus Indonesian Council on World Affairs (ICWA) di ruang kerjanya di Kementerian Luar Negeri RI, Jl. Pejambon No.6, Jakarta.   

”Pertemuan Pengurus ICWA dengan Kemlu ini merupakan sebuah momen yang sangat baik, karena hubungan antara pelaku politik luar negeri dengan pengamat yang terus peduli dengan masalah internasional tidak putus. … di tengah-tengah situasi dunia yang begitu dinamis”, demikian sambutan Wakil Menlu RI (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno ketika menerima para Pengurus ICWA.

Wamenlu Havas menambahkan bahwa misi ICWA ini tepat dilaksanakan pada saat ini ketika masyarakat baik domestik maupun manca negara menghendaki informasi yang akurat tentang langkah-langkah konkrit yang dilakukan Kemenlu dan Perwakilan RI di luar negeri.

Disampaikan pula oleh Wamenlu Havas bahwa akhir-akhir ini Kemlu telah menjelaskan kepada pihak Uni Eropa tentang posisi petani dan pengekspor komoditas Indonesia. ”Apa yang dilakukan Uni Eropa adalah diskriminatif”, ujar mantan Dubes RI untuk Jerman (2018-2024) ini.

Baca Juga : Forum Diskusi ICWA Membahas Situasi Terkini dan Masa Depan Kawasan Pasifik

Havas mengatakan bahwa peraturan deforestasi tidak diberlakukan untuk beberapa negara Eropa, tetapi jelas ditujukan kepada negara pengekspor komoditas termasuk Indonesia. ”Pengecualian tersebut setidaknya diajukan oleh dua negara, yakni Luxembourg dan Austria. Usulan tersebut kini masuk dalam EUDR dan tertuang dalam kategori komoditas kelompok risiko yang dapat diabaikan.

“Pertama, produk minyak nabati asal Eropa tidak ada di EUDR, kemudian sekarang ada upaya baru dengan terminologi baru Negligible Risk yang mengatakan produk pertanian di Eropa tidak beresiko. Jadi dia enak banget bikin aturan untuk seluruh dunia kecuali petani di Eropa,” kata Havas. Untuk diketahui, Uni Eropa telah menyetujui kategori Negligible Risk dalam EUDR pada akhir Juni 2025. Dengan demikian, kini ada empat kelompok risiko dalam EUDR, yakni risiko rendah, risiko standar, risiko tinggi, dan tanpa resiko. EUDR akan mengenakan produk-produk sesuai dengan risiko deforestasi. Produk beresiko tinggi mendapatkan bea tambahan sebanyak 8%, risiko sedang 6%, dan risiko rendah 4%.