Imbas Perang Dagang AS – China 59 Investor Tiongkok Siap Relokasi Pabrik ke Jateng
wartaevent.com – Jakarta.P emerintah Provinsi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), menggelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 ke-15 pada (05/11/2019) di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta.
Pada penyelenggaraan CJIBF yang mengangkat tagline “Trust us to invest, realize your dream”. menawarkan peluang investasi di dua sektor unggulan Jawa Tengah (Jateng) yakni Pariwisata dan Manufaktur.
Ratna Kawuri, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, mengatakan, kedua sektor tersebut diharapkan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi. Pemprov Jateng pun menawarkan ke para investor untuk berinvestasi di sector lain yaitu properti, infrastruktur, energi dan agrikultur.
Ratna Menambahkan, Jawa Tengah kini menjadi primadona investasi dari berbagai negara. Iklim investasi yang sangat tenang dan ditopang oleh kemajuan pembangunan infrastruktur, membuat daya saing investasi Jateng kian membaik.
Sementara itu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, yang menjadi pembicara kunci dalam forum tersebut menuturkan, target investasi Jawa Tengah tahun ini sebesar Rp47,42 triliun.
“Kami optimis mampu memenuhi target tersebut, karena kami punya daya saing dalam hal potensi, dukungan infrastruktur, tenaga kerja, dan sekaligus punya komitmen kuat untuk mendorong peningkatan investasi melalui kebijakan pro-investasi,” paparnya.
Dijelaskan oleh Ganjar, total investasi yang masuk pada periode 2015 hingga triwulan II 2019, baik PMA dan PMDN mencapai Rp211,19 triliun. Terdiri dari investasi PMA sebesar Rp110,85 triliun dengan 4.964 proyek yang menyerap 335.735 tenaga kerja, dan PMDN sebesar Rp 100,34 trilyun dengan 7.121 proyek yang menyerap 221.071 tenaga kerja.
Adapun investasi yang masuk di Jawa Tengah, kata Ganjar, paling banyak di sektor listrik, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, serta industri tekstil. Sedangkan daerah yang menjadi pilihan utamanya yaitu di Kabupaten Jepara, Kabupaten Batang dan Kabupaten Cilacap.
“Sediakan fasilitasi dan kemudahan serta jelaskan insentif yang akan diberikan kepada calon investor sehingga investasi di Jawa Tengah dapat terus berkembang. Dengan realisasi investasi yang tinggi, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, pintanya kepada Bupati/Walikota.
Yang menarik dari CJIBF kali ini telah hadir sebanyak 59 investor dan pengusaha asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari sektor industri kayu dan furnitur. “Rencananya 11 pengusaha tersebut akan melakukan relokasi industri ke Jawa Tengah,” Ratna menambahkan.
BKPM juga mencatat sebanyak 33 perusahaan asal negeri Tirai Bambu itu akan direlokasi, sebagai imbas dari perang dagang antara China dan Amerika.
Ditambahkannya, melalui pendaftaran peserta secara online telah terjaring sebanyak 33 kepeminatan investasi sebelum acara CJIBF berlangsung. Lokasi yang diminati tersebar di 18 Kabupaten/Kota dengan nilai sebesar Rp25,2 triliun dan USD 1 milyar.
Angka kepeminatan investasi ini akan bertambah dengan adanya One on One Meeting dengan masing-masing pemrakarsa proyek setelah diskusi panel, kata Ratna. [*]