Indonesia 10 besar Negara Yang Kecanduan Media Sosial
WARTAEVENT.COM, Kab. Bangkalan – Penggunaan internet haruslah sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Internet harus dimanfaatkan untuk kegiatan positif dan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Internet safety atau internet sehat menjadi salah satu cara pemanfaatan internet sepositif mungkin sesuai dengan kebutuhan. Internet safety mengajak pengguna internet untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan fasilitas ini.
“Internet yang sehat adalah penggunaan internet secara berhati-hati dalam mengakses informasi dan tidak mengakses hal-hal yang berbau negatif ataupun berdampak negative baik terhadap diri kita sendiri ataupun orang lain,” ungkap Dr. Andira Utami, Founder Pinter Sehat Peduli & Health Consultant saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (14/7/2021).
Menurut The Latest Insights Inti the State of Digital, rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial. Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta.
Nama Indonesia sendiri tercatat dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan media sosial. Posisi Indonesia berada di peringkat sembilan dari 47 negara yang dianalisis. Jumlah pengguna media social di Indonesia sama dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Ia menjelaskan, dunia online bisa membuat terhubung dengan banyak orang di berbagai belahan dunia. “Adanya internet juga bisa mempermudah kita dalam mengakses informasi. Namun, tanpa disadari saat kita menggunakan internet ada bahaya yang mungkin muncul,” ujarnya.
Ada banyak manfaat yang bisa didapat jika menerapkan internet sehat atau internet safety. Manfaat tersebut di antaranya: Privasi dan informasi pribadi terjaga keamanannya Menerapkan konsep internet safety membuat manusia lebih berhati-hati dan bijak dalam mengakses konten di internet. Hal ini tentunya bisa mencegah bocornya privasi dan informasi pribadi, seperti pencurian data.
Adanya internet safety juga bisa meminimalisasi tindakan pembajakan akun atau hack dari orang yang tidak bertanggung jawab. Internet safety juga membuat manusia lebih nyaman dalam mengakses informasi, tanpa takut akun atau informasinya bocor.
Penerapan internet safety juga membuat manusia lebih aman dalam menggunakan internet tanpa takut terkena cyberbullying. Karena konsep internet sehat ini mengharuskan seluruh penggunanya untuk berhati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan internet.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (14/7/2021) juga menghadirkan pembicara Elena Force (SEO Content Writer), Debra Zuan (Development Program Officer of ID Talent), Ekta Maghfiroh (Guru SMAN1 Bangkalan), dan Dian Ardenia Soesanti sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.