Warta Event, Jakarta– Indonesia memiliki prospek dan potensi pariwisata yang besar meski tantangannya cukup berat ditahun mendatang. Terutama di bidang digital marketing, pengembangan pariwisata berkelanjutan, dan kelembagaan.
“Ada tiga deregulasi signifikan telah diterapkan di antaranya pemberlakuan visa free, penyederhaan perizinan yacht atau kebijakan CAIT dan Cruise Cabotage Principle,” Ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia ketika memberi materi di Indonesia Torism Outlook 2018, Double Tree Hotel Cikini (1/10).
Pengamat Ekonomi Faisal Basri justru menyarankan, sektor pariwisata dinilai perlu melakukan diversifikasi destinasi atau tujuan wisata. Diversifikasi untuk menekan kemungkinan tingginya jumlah wisatawan dari dalam negeri untuk liburan ke luar negeri.
“Oleh karena itu diversifikasi tujuan wisata dan peningkatan daya tariknya sangat penting untuk meredam fenomena tersebut, selain itu penentuan harga dan keseimbangan outbond-inbound,” kata Faisal.
Hal senada disampaikan Senior Vice-President, Government and Industry Affairs, World Travel and Tourism Council – World Travel & Tourism Council (WTTC) Helen Marano yang mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar namun memiliki pekerjaan rumah di antaranya untuk mendistribusikan jumlah traveller secara lebih merata.
“Selain itu juga perlu mengedukasi pelaku industri pariwisata konvensional mengarah pada digital marketing,” katanya.
Sementara Head of Destination Marketing Asia Pacific TripAdvisor Sarah Mathew mengatakan potensi dan prospek pariwisata semakin tampak cerah dimana pihaknya mencatat dalam setahun terakhir ada peningkatan 30 persen traveller yang memilih Asia Pasifik termasuk Indonesia sebagai destinasi wisata.
Oleh karena itulah, sebagai penyelenggara ITO 2018 Ketua Umum Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Fathurrokhim mengatakan peran industri pendukung mulai dari asuransi, maskapai, asosiasi, hingga gabungan pelaku industri pariwisata sangat penting untuk mendukung pariwisata Indonesia agar semakin cerah prospeknya.
“Mengemas prospek dan tantangan pariwisata dalam Indonesia Tourism Outlook 2018 menjadi sesuatu yang amat membanggakan ketika banyak pemangku kepentingan kemudian peduli dan memberikan masukan yang berarti,” katanya.
Fowarpar juga menggarisbawahi pentingnya “sustainable tourism development” atau pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk diterapkan diikuti digital tourism sebagai upaya merespon perkembangan global.
Sebagaimana disampaikan praktisi marketing Yuswohady bahwa era “leisure economy” sudah menjelang ketika masyarakat beralih untuk membeli produk ke membeli “pengalaman” maka dari situlah kemudian pariwisata menjadi sektor yang amat prospektif untuk dikembangkan.
WARTAEVENT.com – Bali. Dunia perfilman Tanah Air kembali bersiap menyambut salah satu perayaan terbesar bagi para pecinta layar lebar: Jakarta… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. IMTM 2025 bukan sekadar pameran, melainkan wadah kolaborasi. Salah satu agenda utamanya, Table Top IMTM 2025, mempertemukan… Read More
WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More
Leave a Comment