Site icon WARTAEVENT.COM

Ini Cara Bangun Citra Positif untuk Mendorong Interaksi dan Kolaborasi di Internet

WARTAEVENT.com – Makassar. Keahlian seseorang di dunia digital tidak hanya terkait soal cara penggunaan atau pemanfaatan perangkat  teknologi, tapi juga mencakup etika yang dibawa ketika berselancar di internet.

Warganet juga harus mampu mengangkat citra diri yang positif baik sebagai individu, kelompok, maupun sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Sehingga, kehadiran internet dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menampilkan kelebihan, membangun kepercayaan, serta mendorong interaksi dan berkolaborasi secara positif.

Baca Juga : Hati – Hati dengan Investasi yang Kian Mudah, Perlu Dibentengi dengan Kecakapan Digital

Demikian mengemuka dalam webinar  yang mengangkat tema “Menjaga Citra dan Budaya Bangsa dengan Cerdas Berselancar di Internet” di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (19/08/2002).

Tampil sebagai narasumber Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar, Dian Muhtadiah Hamna. Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Provinsi Sulawesi Selatan, Syamsu Rizal, serta Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Ade Irma Sukmawat.

Baca Juga : Internet untuk Produktivitas Perlu Dibarengi dengan Kecakapan Digital

Menurut Dian Muhtadiah Hamna, kehadiran internet merupakan anugerah bagi masyarakat Indonesia untuk membantu dalam mengerjakan seluruh aktivitas kehidupan. Namun, fasilitas di dunia maya ini justru akan berubah menjadi bencana manakala teknologi hanya bisa mengendalikan manusia tanda jiwa-jiwa yang beretika.

Masyarakat haruslah menjadi pengguna internet yang beradab dengan memanfaatkannya secara bijak. Yakni, selalu bersikap sopan santun sehingga diharapkan dapat menyelamatkan semua pengguna dari bentuk perselisihan baik di dunia digital maupun dunia nyata.

Pada sesi kedua, Syamsu Rizal memaparkan tentang pemanfaatan keahlian di dunia digital sebagai upaya menampilkan citra diri secara positif dan juga sebagai alat pemersatu budaya Bangsa Indonesia.

Ia menjelaskan, literasi digital sejatinya bukan hanya sekadar pemahaman dan kepandaian individu dalam pengoperasian aspek teknis dan non teknis, namun yang paling penting ialah pemahaman untuk memanfaatkan digitalisasi dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan sarana untuk pencapaian tujuan.

Baca Juga : Agar Aman dari Ancaman Pelecehan Seksual di Ranah Digital, Ikuti Tips Ini

Ade Irma Sukmawati menambahkan, para warganet dalam berselancar di internet juga harus tetap waspada demi menjaga keamanan data individu dan selalu bertanggung jawab atas setiap konten yang diunggah.

“Kalau bapak dan ibu hendak mengunduh sesuatu di internet, tolong dibaca dulu ketentuan di bagian privasi, agar kita tidak salah dan justru menyebarkan data pribadi sendiri. Optimalkan fitur-fitur di media sosial dan media sosial untuk dapat menyebarkan konten positif dan berpartisipasi baik,” imbuhnya.

Baca Juga : Kenali dan Hindari Bahayanya Jejak Digital Pasif

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]

Exit mobile version