Ini Cara Tangkal Radikalisme di Ruang Digital
Andi Asyhary menambahkan, yang harus dilakukan agar terhindar dari ancaman radikalisme di ruang digital adalah bersikap sabar, teliti, dan memverifikasi setiap informasi yang ada. Kemudian, merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal toleransi.
Kolaborasi antarumat beragama juga penting untuk melawan paham radikalisme secara bersama-sama.“Kalau ditemukan konten radikalisme di ruang digital, segera laporkan ke aparat berwenang. Sebarkan konten untuk melawan paham radikalisme di ruang digital,” ujar Andi.
Sementara itu, menurut Ni Kadek, generasi muda bisa berperan menangkal radikalisme di ruang digital. Caranya adalah dengan memperbanyak produksi konten budaya dan keragaman di Indonesia yang menyangkut kehidupan sehari-hari. Cerita seni dan budaya Indonesia yang amat kaya bisa didistribusikan lewat beragam platform media sosial yang ada.
Baca Juga : Setelah Kuasai Teknik Pemasaran Digital, Jangan Abaikan Keamanan Siber
“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar, dan berinteraksi yang berlandaskan Pancasila,” kata Ni Kadek.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]
Editor : Fatkhurrohim