News

Ini Ciri Anak Kecanduan Konten Pornografi

WARTAEVENT.COM, Kab. Bondowoso – Sebagai orang tua, kita wajib waspada ketika anak kecanduan konten pornografi. Sebab anak kecanduan konten pornografi ini kelak akan memiliki tingkah laku yang tak seperti anak biasanya, dan hal tersebut akan merugikan mereka.

“Kecanduan kecanduan konten pornografi ini bisa terjadi di usia berapa saja, maka orang tua perlu sedini mungkin mengetahui ciri-cirinya,” ujar Devita Restu Anggraeni, Bendahara Perkumpulan Duta Wisata Kang & Yuk Kota Probolinggo, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (25/10/2021).

Berikut ciri anak kecanduan konten pornografi yang orang tua perlu tahu:

  1. Anak akan merasa gugup ketika melakukan komunikasi
  2. Merasa malas untuk belajar dan enggan bergaul
  3. Selalu memegang gadget
  4. Lebih memilih menyendiri di kamar
  5. Tidak banyak melakukan aktivitas
  6. Melupakan kebiasaan baik yang sering dilakukan
  7. Selalu merasa cemas
  8. Sulit bersosialisasi baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial
  9. Mudah marah dan sering tersinggung
  10. Pikiran kacau karena sering mencari konten pornografi
  11. Mudah lupa bahkan pada hal kecil.

Devita mengatakan, sama halnya dengan anak yang kecanduan rokok, anak kecanduan konten pornografi berawal dari berbagai alasan seperti penasaran, coba-coba, hingga tidak sengaja.

Melansir dari Very Well Family, sebuah data dari The Academy of American Pediatrics menemukan bahwa sebanyak 42% anak berusia 10 hingga 17 tahun telah menonton konten pornografi secara online, dengan 27% mengatakan mereka sengaja menonton konten tersebut.

Selain itu pemeriksaan terhadap anak berusia 15 hingga 18 tahun menemukan 54% anak laki-laki dan 17% anak perempuan mengaku sengaja menonton. Padahal anak yang telah kecanduan menonton konten porno akan sulit untuk dikendalikan.

Lanjutnya, sering menonton konten pornografi juga membawa dampak buruk pada anak seperti membuat daya pikir menjadi lamban, memiliki gangguan komunikasi, bahkan anak-anak juga dapat menirukan perilaku tersebut. “Konten pornografi menunjukkan hubungan seksual yang tidak sehat. Tentunya ini memberikan pengaruh bagi kesehatan mental dan psikisi anak,” terangnya.

Sebagai orang tua mari kita sama-sama ambil peran dalam mengontrol konsumsi digital anak. Agar kelak anak tak jadi kencanduan konten pornografi dan berdampak buruk bagi perkembangannya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (25/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Tiurida Lily Anita (Faculty Member at Binus University & Assesor Hotel and Restaurant at BNSP), Dhimas Dwi Nugraha (Dosen Bahasa Inggris POLINEMA & UB), Haris Nurtanio (Web Developer & Administrator, Pengajar Multimedia SMKN 1 Tapen Bondowoso), dan Fita Okta Fiana (Duta Wisata Bondowoso 2019) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply