Ini Deretan Prestasi JFC di Tingkat Dunia
Warta Event – Jember. Annual event Jember Fashion Carnaval (JFC) yang menjadi ikon dari Kota Jember akan kembali digelar pada tanggal 9-13 Agustus 2017. Setiap event ini digelar selalu mendapat perhatian dunia.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata, saat melaunching event ini di Gedung Sapta Sapta Pesona, Gedung Kemenpar, Jakarta hari Kamis (20/07/2017) kemarin menuturkan, JFC sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di tanah air serta memiliki sederet prestasi internasional sehingga sangat layak dipromosikan ke tingkat global.
Dari sisi cultural value, kreativitas JFC sudah diakui dunia hal ini terbukti dengan diraihnya sederet penghargaan internasional sebagai best national costume dengan inspirasi dari berbagai daerah di tanah air antara lain; Bali (best national costumemister international 2010 di Indonesia).
Kemudian ada Toraja Karembau (best national costume man hunt international 2011 di Korea Selatan), Papua (best national costume mister universe model di Republika Dominica), Borneo (best national costumemiss supranational 2014 di Polandia).
Selain itu ada Lampung (best national costumemiss international 2014 di Tokyo, Jepang dan best national costume miss grand international 2016 di Las vegas, USA); Toraja Tongkonan (best national costume miss supranational 2015 di Polandia).
Selanjutnya ada Borobudur (best national costumemiss universe 2015 di Florida,USA), Betawi (best national costume miss tourism international 2016 di Malaysia); dan Garuda (top 5 national costume miss universe 2016 di Philipina).
Dynand Fariz, Founder Jember Fashion Carnaval (JFC), menjelaskan, selama 16 tahun berkiprah, JFC telah memperoleh sekitar 12-13 penghargaan internasional. Diantaranya dalam ajang International Carnaval de Victoria 2016 di Seychelles-Afrika hanya kalah dengan Notting Hill (USA) dan (Reunion) France sekaligus sebagai satu-satunya negara di Asia yang berhasil masuk peringkat tiga besar.
Menurut Presiden JFC Dynand Fariz, tema JFC ke-16 tahun ini “Victory Unity in Diversity” melambangkan kemenangan Indonesia dalam berbagai kompetisi dunia yang diikuti oleh 50 hingga 80 negara atas diraihnya best national costume male dan female peagant.
“Victory juga menggambarkan kemenangan atas keberhasilan bangsa Indonesia menyatukan berbagai perbedaan (Bhinneka Tunggal Ika) ke dalam bingkai NKRI,” kata Dynand Fariz yang juga sebagai Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI). [Farkhan]