News

Ini Keuntungan dan Kerugian Transaksi Digital

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Perkembangan teknologi pada sektor perbankan memungkinkan masyarakat melakukan transaksi digital saat ini. I Putu Dody Lesmana, Dosen Informasi & Teknologi Universitas Jember, mengatakan, seperti teknologi lainnya, transaksi digital juga memiliki keuntungan dan kerugian.

“Keuntungan utama adalah praktis. Sekarang mau transfer uang, mau belanja online, ataupun bayar tagihan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,” papar Dody, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (04/10/2021) pagi.

Selain lebih mudah dan praktis, transaksi digital juga membuat arus keuangan lebih terpantau. Lewat aplikasi misalnya, kita bisa melihat apa saja yang sudah kita belanjakan dan bayar.

Transaksi digital juga memiliki lebih banyak promo, baik berupa diskon atau cashback. Soal kerugian, Ika mengatakan yang paling sering dikeluhkan adalah seputar belanja online, yakni tidak bisa melihat produk yang akan dibeli.

“Kalau di toko kan kita bisa lihat, misalnya mau beli baju, bisa kita lihat modelnya, kita pegang bahannya. Kalau belanja online kan kita cuma bisa percaya sama apa yang dikatakan penjual,” paparnya lagi.

Belum lagi risiko kejahatan siber yang mengintai, serta lonjakan pengeluaran akibat tidak mampu mengatur keuangan.

“Makanya kita perlu mengatur limit transaksi keuangan. Dikasih budget misalnya untuk biaya rumah tangga sekian, makan sekian, senang-senang sekian, sehingga tidak bablas begitu saja,” katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan saat membuka program literasi digital nasional, internet memiliki dampak negatif yang harus diwaspadai. Antara lain adalah meluasnya konten negatif yang dapat memicu konflik. Perkembangan teknologi juga menimbulkan berbagai kejahatan di ruang digital seperti penipuan hingga eksploitasi seksual pada anak.

Oleh karena itu, Jokowi meminta agar literasi digital nasional dapat meningkatkan konten positif di ruang digital. Sehingga perkembangan teknologi digital dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal.

“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” terang Jokowi.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (04/10/2021) pagi juga menghadirkan pembicara, Stephanie Olivia (Tenaga Ahli DPR RI), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasita Technology Indonesia), Ariefika Listya (Dosen DKV Universitas Indraprasta PGRI), dan Apsari Siwi Budi Bestari sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *