Travel

Ini Pentingnya Meraih Predikat Peringkat I GMTI

Warta Event – Jakarta.Indonesia bertekad menjadi destinasi halal terbaik dunia dengan berada di peringkat pertama versi Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2019. Upaya ini menjadi wajib, sebab akan memudahkan Indonesia dalam merebut pasar wisata halal global yang diproyeksikan jumlah pengeluarannya mencapai US$220 miliar pada tahun 2020 mendatang.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata meluncurkan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) dan Hot Deals ViWi 2018 Middle East di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta beberapa hari lalu.

Selanjutnya, Kemenpar bekerja sama dengan Crescentrating – Mastercard bertekad akan menentukan peringkat destinasi-destinasi di Indonesia yang paling ramah terhadap wisatawan muslim dengan berbagai kriteria yang sudah ditetapkan.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, menuturkan, kemenangan di GMTI 2019 akan membuat percaya diri dan kredibilitas Indonesia di kancah internasional meningkat. Kemenangan itu akan menjadi kalibrasi terhadap wisata halal yang berstandar global dan membuktikan Indonesia adalah pemain internasional.

Kembali dijelaskan oleh Menpar Arief, GMTI paling dikenal di seluruh dunia sehingga GMTI 2019  menjadi ajang  untuk ‘menjual’ Indonesia di kancah Internasional agar dikenal dunia sebagai destinasi wisata moslem friendly kelas dunia.

“Indonesia saat ini berada di peringkat 2 sebagai destinasi halal dunia versi GMTI 2018 bersama dengan Uni Emeriat Arab, sedangkan peringkat pertama ditempati Malaysia. Kita akan mengalahkan Malaysia pada GMTI 2019,” kata Menpar Arief Yahya.

Sementara itu, Fazal Bahardeen, CEO Mastercard Crescent Rating, mengatakan, Indonesia mempunyai peluang besar dalam merebut pasar wisata halal dunia yang jumlahnya mencapai 131 juta wisman pada tahun 2017.

Jumlah ini diproyeksikan meningkat menjadi 200 juta dengan pengeluaran mencapai US$ 200 miliar pada 2020 mendatang. “Indonesia mempunyai peluang besar karena memiliki  berbagai aspek untuk mendatangkan wisatawan muslim dari mancanegara,” kata Fazal Bahardeen.

Ditempat yang sama, Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar menegaskan program IMTI 2018 merupakan upaya meningkatkan komitmen antara Pemerintah Pusat (Kemenpar) dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk mengembangkan pariwisata halal di berbagai destinasi di Indonesia. [Fatkhurrohim]