Ini Peran Diplomat dalam Menjalankan Polugri
Poin ketiga lanjut Bagas Hapsoro, yang harus dimiliki oleh seorang diplomat adalah kemampuan untuk beradaptasi dan belajar segala hal yang akan menjadi tugasnya nanti. Ia mencontohkan, bagaimana diplomat harus menguasai isu perdamaian dan keamanan dan belajar mengenai hukum internasional ketika membahas tentang batas antar negara.
Hal terakhir yang harus menjadi perhatian menurut Bagas Hapsoro adalah, seorang diplomat tidak lagi mewakili golongan, suku dan dirinya prbadi, namun membela Indonesia di forum internasional.
Baca Juga : Ini Tiga Hal Penting Keketuaan ASEAN Indonesia
Kondisi ini menuntut sang diplomat untuk meletakkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bangsa. “Kepentingan nasional merupakan sebuah harga mati yang harus dibela oleh seorang diplomat,” tandasnya.
Sesi Tanya Jawab yang Menarik
Selanjutnya dalam diskusi yang dipandu Bella Devina Sihombing, pertanyaan beragam diajukan kepada Bagas Hapsoro yaitu pandangannya terhadap pembentukan BRICS. Pertanyaan lainnya adalah tentang perlindungan untuk WNI di luar negeri.
Bagas merespon bahwa meskipun Indonesia belum menjadi anggota BRICS, namun menyerukan agar negara-negara anggota BRICS memperjuangkan hak pembangunan setiap negara dan terus memperkuat multilateralisme.
Baca Juga : Naiknya Antusiasme Mahasiswa Terhadap ASEAN
Tren militerisme, terutama di sektor militer yang memicu dan dipicu persaingan negara-negara adidaya, menempatkan negara-negara miskin dan berkembang menjadi korban.