Istimewa, Mahasiswa KKN UMBY Membuat Program untuk Komunitas Difabel dan ODGJ di Bantul
Yatmadi, salah satu peserta ODGJ yang terlihat aktif dan kreatif dalam setiap sesi pelatihan serta juga pandai dalam melukis di pot, mengaku sangat senang, dan mendapat ilmu dalam program KKN UMBY dari Kelompok 21 ini.
Usai mengajari membuat pot bunga, selanjutnya Kelompok KKN 21 menyiapkan media tanam berupa tanaman dari jenis Pakcoy dan Selada untuk ditanam di pot yang telah mereka buat sebelumnya.
Baca Juga : 15 Perguruan Tinggi Indonesia Mendeklarasikan AJPKM
Tahap selanjutnya, Kelompok 21 KKNUMBY mempraktikan secara langsung cara membuat pupuk kompos dari pelepah pisang ke para peserta ODGJ guna melatih okupasi jiwa, juga peserta Difabel.
Terlihat para peserta sangat antusias dan kritis bertanya saat mengikuti pelatihan. “Berapa takaran air, serta cairan,?” terang Ibu yang bernama Tonik. Kemudian, salah seorang Ibu pendamping Difabel pun menanyakan seperti pupuk kompos bisa digunakan setelah penyimpanan berapa lama.?
Secara kolektif, Kelompok 21 KKN UMBY pun menjelaskan, bagaimana takaran air dan cairan dan pembuatan pupuk kompos serta bagaimana cara pemakaian pupuk kompos.
Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian atau dekomposisi bahan organik yang dilakukan oleh mikro-organisme aktif. Terdapat beragam manfaat dari penggunaan kompos dalam budi daya tanaman.
Baca Juga : PNJ Gelar Seminar Nasional Riset Terapan Administrasi Bisnis MICE dan Pariwisata
Alexsa, Daniel dan Alika, merupakan Difabel yang sangat aktif mengikuti acara kegiatan bimbingan belajar. Saat ditanya bagaimana dengan bimbingan belajar hari ini? “Sangat senang,” pungkas mereka serentak. [*]
- Penulis : Wahyuningsih
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : KKN UMBY Kelompok 21