News

Kaleidoskop Sport Tourism: Pentingnya GSB Bagi Pariwisata Sumatera Barat & TdS (2)

Warta Event. Kementerian Pariwisata dalam hal ini Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara sebagai salahsatu pendukung utama kegiatan event TdS, terus berupaya untuk membesarkan serta menggaungkannya dengan formula pembiayaan promosi dan pemasaran TdS rasionya 50 % untuk pra-event, 30 % saat pelaksanaan event, dan 20 % setelah usai event.

Tentunya, rentetan berjaya yang terus bergulir tersebut perlu dipelihara demi keberlanjutan TdS agar kedepan nilai tambahnya terus membesar. Bukan untuk sekedar mengkultuskan atau retorika, tapi olahraga (al. balap sepeda) dan pariwisata memang difahami memiliki hubungan erat yang baik dan logis, serta memberikan pengaruh positif pada aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, dan ketahanan nasional.

Organisasi yang terkait dengan sport tourism, ternyata ada sebanyak 7 dari 19 Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat yang menggunakan nomenklatur Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dinas Pora). Jika menengok Thailand, pengelolaan pariwisatanya berada di Kementerian Olahraga dan Pariwisata, begitupula Spanyol maupun Amerika Serikat.

Sepertinya, cukup relevan dan luarbiasa jika jajaran pariwisata baik provinsi Sumatera Barat maupun Kabupaten/ Kota nya kompak menggunakan nomenklatur Dinas Pariwisata dan Olahraga.

image

Sejak awal penyelenggaraan TdS temanya senantiasa disesuaikan situasi dan kondisinya. Pada periode 2009 misalnya mengangkat tema “Membangun Kepercayaan Diri dan Potensi Daerah Sumatera Barat Sebagai Tuan Rumah Ajang Perlombaan Olahraga Internasional.

Di tahun 2010, mengangkat tema Pemulihan, dengan tujuan membangun kembali nagari. Pada tahun 2011, mengusung tema Penguatan konsep pariwisata dan olahraga (sport tourism). Selanjutnya di tahun 2012, temanya, Menuju balap sepeda yang disegani di dunia khususnya Asia. Dan pada tahun 2013 tema TdS, Memantapkan jalur wisata sebagai bagian penting Wonderful Indonesia.

TdS yang semakin difahami kemanfaatannya oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat, sepertinya telah dijadikan salahsatu pendekatan dan rujukan bahkan instrumen dalam membangun pariwisata Sumatera Barat secara terpadu.

Tokoh yang paling getol dan bersemangat diantaranya Asrul Abit yang sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur provinsi Sumatera Barat, bahkan ia pun memperoleh predikat Wagub Tour de Singkarak.

Adanya TdS yang telah berlangsung 9 kali, turut memperkokoh konektivitas dalam kewilayahan pariwisata karena balap sepeda mempersyaratkan tersedianya “jalan mulus” tanpa “polisi tidur”. (Bersambung)

* M. Faried
Pernah Menjabat Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif