Kemenpar dan Stakeholder Pariwisata Siap Bekerjasama Meraih 20 Juta Wisman
Warta Event – Bandung. Guna meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebesar 15 juta kunjungan di tahun 2017, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) menggandeng seluruh stakeholders pariwisata untuk mengikuti Rapat Koordinasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara pada hari Jum’at, (25/08/2017) di Trans Luxury Hotel, Bandung.
Rapat koordinasi yang mengangkat tema “Siap Kerja Bersama, Meraih 20 Juta Wisman di Tahun 209” ini I Gde Pitana, Deputi BP3M menyatakan, partisipasi dan sinergisitas pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata serta stakeholder pariwisata lainnya dalam mendukung program pemasaran pariwisata mancanegara pada tahun 2018 diharapkan akan semakin meningkat.
“Banyak kegiatan dimana kami bersinergi dengan Pemerintah Daerah, seperti Pemda Aceh di MATTA Fair dan ITB Berlin, Pemda D.I Yogyakarta di Vietnam Travel Mart, dan lain sebagainya. Kami berharap partisipasi dan sinergi ini dari unsure Pentahelix hari ini akan terus meningkat,” kata I Gde Pitana.
I Gde Pitana menjelaskan proyeksi capaian target wisman tahun ini sebesar 15 juta yang berarti harus menaikkan tiga juta wisman dari capaian tahun 2016 sebesar 12 juta. Pertanyaannya, seberapa optimis Kemenpar menyongsong target spektakuler dengan kenaikan kumulatif 25% ini?
Menurut I Gde Pitana, Menpar Arief Yahya sudah menetapkan target kunjungan wisman sebesar 15 juta, dengan asumsi perolehan devisa sebesar US$ 14,9 miliar tahun 2017. Ini akan akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan menghasilkan devisa sebesar Rp 280 triliun pada 2019 mendatang.
Program pemasaran pariwisata mancanegara pada tahun ini, untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik (Tiongkok, Australia, Jepang, Korea, India dan pasar lainnya), misalnya, lebih banyak melakukan kegiatan hardselling berupa pameran dan misi penjualan (sales mission).
Pada Januari-Desember 2017 disiapkan 54 kegiatan hardselling berupa 30 kegiatan pameran dan misi 24 misi penjualan, sedangkan untuk promosi yakni dengan mengikuti festival sebanyak 30 kegiatan dan fam trip sebanyak 51 kegiatan.
Beberapa daerah, masih menyoroti bahwa konektivitas masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar. Sebagus atau seindah apapun destinasi di suatu daerah jika tidak ada akses penerbangan ke sana akan menjadi percuma. [Fatkhurrohim]