Kepemimpinan Indonesia Pada ASEAN 2023
Kiranya tidak ada yang menafikan hubungan ASEAN dengan pihak lain, seperti konflik Laut Tiongkok Selatan (LTS), operasionalisasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Namun demikian tidak ada pula yang menyepelekan kekuatan ASEAN bahwa ditengah-tengah keragaman tingkat ekonomi dan sosial yang luar biasa, organisasi ASEAN tetap memperlihatkan kestabilan perekonomian 661 juta rakyatnya di Asia Tenggara. (Ryan Zhang, Beating the Odds: How ASEAN Helped Southeast Asia Succeed, Harvard Political Review, 15 Maret 2020).
Baca Juga : Gelar Gathering Alumni yang Ketiga, ASEAN Foundation Fokus Pengembangan Keterampilan Masa Depan
Joanna Lin menyatakan bahwa keteguhan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan persoalan Rusia-Ukraina tidak bisa dipandang enteng. Indonesia adalah honest broker dalam tingkat internasional. Pun PBB sudah mengakui tentang hal ini. (Joanne Lin, Lead Researcher, Political-Security Affairs, ASEAN Studies Centre, 21 Juli 2022)
Pemilihan tema kepemimpinan ASEAN yang tepat
Kalau kita amati Deklarasi Bangkok tahun 1967 tentang pendirian ASEAN, pilar ekonomi disebut paling pertama. Disitu dinyatakan bahwa tujuan pertama ASEAN adalah ”mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara”. (ASEAN’s Bangkok Declaration 1967).
Baca Juga : Indonesia dan Kepemimpinan di ASEAN
Selama lebih dari dua tahun belakangan semua masyarakat internasional merasakan dampak ekonomi akibat Covid-19 yang memporak-porandakan negara-negara di dunia. Menlu Retno Marsudi dalam menyampaikan PPTM 11 Januari 2023 menegaskan bahwa keketuaan Indonesia dilakukan di saat situasi dunia masih dalam kondisi sulit.
Dari sisi geopolitik dan ekonomi, situasi masih belum kondusif dan dunia masih mengalami tantangan multidimensi. Meskipun demikian, menurut Menlu Retno Indonesia patut bersyukur bahwa di tengah perekonomian yang diproyeksikan terus menurun, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.
Pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN hampir selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan dunia, yaitu:
Tahun 2012 ASEAN: 6,2%, dunia: 2,7%
Tahun 2015 ASEAN : 4,8%, dunia : 3,1%
Tahun 2018 ASEAN : 5,2%, dunia : 3,3%
Tahun 2019 ASEAN : 4,6%, dunia : 2,6%
Tahun 2023 ASEAN: 4,7%, dunia : 2,4%
Perekonomian ASEAN dapat digambarkan sebagai berikut:
Kesuksesan terbesar ASEAN dalam beberapa tahun terakhir adalah mempromosikan integrasi ekonomi di antara para anggota. Itu juga membantu menegosiasikan Regional Comprehensive Economic Parnership (RCEP), perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia. (Council for Foreign Relations, 11 April 2022).
Jalan ke depan
Sangat tepat Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia akan terus menekankan bahwa Indo-Pasifik harus didekati tidak saja dari aspek keamanan namun juga dari aspek pembangunan ekonomi secara inklusif.
Tahun ini Indonesia akan menyelenggarakan flagship events selama keketuaannya di ASEAN, yaitu ASEAN Indo-Pacific Forum dengan focus pada beberapa kegiatan, yaitu: creative economy, youth conference on digital economy for SDGs, infrastructure forum, and business and investment summit.