WARTAEVENT.com – Jakarta. Semerbak aroma kopi menyelimuti Jakarta. Ribuan pengunjung dari lebih dari 50 negara berkumpul dalam satu semangat: merayakan kopi. Bukan sekadar minuman, tapi perjalanan, budaya, dan kebanggaan.
Tahun ini, Indonesia mencatat sejarah penting sebagai negara produsen kopi pertama yang menjadi tuan rumah World of Coffee (WOC) — event paling bergengsi dalam industri kopi global.
Baca Juga : Pertama di Asia Tenggara, Indonesia Gelar Pameran World of Coffee Jakarta
Namun, jauh sebelum ribuan langkah memadati arena pameran, cerita ini dimulai dari satu sosok yang tak pernah berhenti bermimpi: Daryanto Witarsa, Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI).
“Setiap kali saya datang ke pameran kopi di luar negeri, ada satu pertanyaan yang selalu muncul di kepala: Kenapa acara seperti ini tidak bisa diadakan di Indonesia?” tutur Daryanto, mengingat kembali langkah awalnya, Kamis, (15/5/2025).
Ia bukan orang baru dalam dunia kopi. Lahir dari keluarga pebisnis kopi, Daryanto tumbuh dengan aroma biji kopi dan semangat wirausaha dibalik deru mesin kopi di coffee shop di kota Jakarta.
Baca Juga : Pameran World of Coffee di Jakarta Jadi Perhatian Dunia
Sejak awal 2000-an, ia sudah rutin mengunjungi berbagai event kopi internasional. Mulai dari Milan, Tokyo, hingga Seattle. Di sanalah ia melihat peluang — sekaligus ironi. Indonesia, sebagai negara penghasil kopi unggulan dunia, justru tak pernah menjadi tuan rumah event sekelas World of Coffee.
“Padahal, pameran seperti ini sangat membantu — bukan hanya untuk beli mesin atau cari supplier, tapi juga untuk mengerti perkembangan industri kopi global. Sayangnya, tidak semua pelaku usaha di Indonesia punya akses ke sana,” lanjutnya.
Ketika menjabat sebagai Ketua SCAI, Daryanto memutuskan untuk tidak hanya bertanya, tapi juga bertindak. Proses bidding dimulai jauh sebelum pandemi, melibatkan riset mendalam, proposal resmi, hingga diplomasi industri. Negara-negara seperti Panama dan Korea Selatan menjadi pesaing kuat.
Baca Juga : Bersama SCAI, PT Delifru Utama Indonesia Gelar Welcoming Dinner World of Coffee di Indonesia
Butuh lima tahun hingga akhirnya Indonesia terpilih. “Prosesnya bertahap, dari bidding, survei lokasi, hingga mencari sponsor. Yang paling menantang tentu saja mendatangkan dana segar,” jelas Daryanto.
Penyelenggaraan resmi WOC Jakarta 2025 dilakukan oleh Exporum Korea bekerja sama dengan Dyandra Promosindo sebagai mitra lokal. Namun semangatnya tetap sama: mengangkat kopi Indonesia ke panggung dunia.
Lebih dari Pameran: Ini Tentang Identitas
Ada yang berbeda dari WOC Jakarta. Di sinilah untuk pertama kalinya SCA menghadirkan “Producer Village”, sebuah area khusus yang memperlihatkan proses kopi dari hulu ke hilir — dari tanah petani hingga cangkir penikmat.
Baca Juga : Roemah Koffie Hadirkan Kisah Kopi Nusantara Lewat Inovasi dan Budaya di World of Coffee Jakarta 2025
Yang lebih membanggakan, booth ini menghadirkan petani-petani kopi terbaik dari berbagai daerah: Aceh, Papua, Flores, dan lainnya. Mereka telah melalui proses kurasi ketat dan difasilitasi oleh Bank Indonesia. Di panggung inilah para petani bukan hanya penyedia bahan baku, tapi juga wajah utama kopi Indonesia.
“Di negara lain, petani mungkin hanya jadi latar belakang. Tapi di sini, mereka adalah pahlawan utama. Itu nilai yang ingin kami tampilkan,” kata Daryanto.
Penyelenggaraan WOC Jakarta bukan hanya sukses — tapi mencetak sejarah. Lebih dari 10.000 pengunjung memadati hari pertama, dan tiket online ludes terjual bahkan sebelum acara dimulai.
Baca Juga : Diskusi Bersama ASKI: ’Kopi di Mata Anak Muda dan Demo Coffee Culture Masyarakat Aceh
“Ini mungkin jadi rekor baru. Karena digelar di negara penghasil kopi, antusiasmenya berbeda. Ada rasa memiliki. Ini bukan sekadar pameran, ini selebrasi,” ujar Daryanto dengan mata berbinar.
Bagi pelaku industri kopi Indonesia, WOC 2025 bukan sekadar event global. Ini adalah pintu emas menuju peluang baru. Mereka tak perlu lagi terbang ke luar negeri untuk menjalin jaringan, mengenal teknologi baru, atau memahami arah tren dunia.
“Cukup datang ke Jakarta, mereka bisa ketemu pelaku global, tahu perkembangan industri, bahkan membuka peluang ekspor. Ini kesempatan yang tidak datang setiap tahun,” pungkas Daryanto.
World of Coffee 2025 adalah perayaan — bukan hanya kopi, tapi juga kerja keras, mimpi, dan semangat kolektif. Daryanto dan SCAI membuktikan bahwa dengan visi dan ketekunan, Indonesia tak hanya bisa bersaing, tapi juga memimpin panggung kopi dunia.
Baca. Juga : Mandiri Jacoweek 2024: Selebrasi Besar-Besaran untuk Kemajuan Industri Kopi Spesialti Indonesia
Kini, aroma kopi Nusantara bukan hanya dinikmati, tapi juga dihargai. Bukan hanya karena rasanya, tapi karena cerita di balik setiap tetesnya. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.
- Editor : Fatkhurrohim