News

Langkah Menghindari Kebocoran Data Pribadi

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Perkembangan teknologi perlahan mengubah gaya hidup masyarakat termasuk dalam hal bertransaksi atau belanja. Namun, kemudahan ini bukan tanpa risiko. Berkaca pada sejumlah peristiwa, kebocoran data pengguna sangat mungkin terjadi.

Hal itu dikatakan, Muhajir Sulthonul Aziz, CEO PT. Mahakarya Berkah Sejahtera & Ketua Relawan TIK Surabaya mengatakan, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (20/9/2021).

Menurutnya, kebocoran data bisa terjadi karena dua kemungkinan, dari pihak aplikasi dan pengguna. Oleh karena itu, inisiatif mengamankan akun semestinya datang dari dua pihak. Selain pihak aplikasi, pengguna berkewajiban mengamankan data dan akunnya.

“Ini seperti punya rumah mewah, dimana kita mengamankannya dengan kamera pengawas canggih dan gembok berlapis. Namun lupa mengamankan pintu belakang, ya sama saja rumah Anda tetap bisa dibobol,” ujarnya.

Ini langkah-langkah sederhana untuk mengamankan akun dan data ketika memanfaatkan aplikasi, seperti:

  • Jangan Klik Tautan di Email

Untuk mencuri data pribadi pengguna, biasanya peretas menggunakan modus email phishing atau mengirimkan tautan berisi malware untuk menipu korban. Ketika Anda mendapatkan email mencurigakan jangan klik tautan tersebut. Jika Anda mengeklik tautan, ada kemungkinan besar Anda akan mengungkapkan data pribadi atau memasang malware ke perangkat Anda, yang pada akhirnya akan mencuri data pribadi.

  • Perhatikan Asisten Digital Perangkat Anda

Ketika Anda menggunakan asisten pribadi, pastikan Anda menghapus percakapan yang direkam secara teratur. Matikan juga asisten digital Anda jika tidak menggunakannya. Internet of Things (IoT) secara umum sering bergantung pada data pribadi Anda untuk melakukan tugas atau hanya untuk mencatat kepemilikan Anda.

  • Hapus File Lama

Pastikan Anda menyimpan replikasi data seminimal mungkin. Hapus file lama yang tidak Anda gunakan. Kata kunci keamanan dunia maya adalah “de-risiko.” Tidak akan pernah ada keamanan 100% tetapi mengurangi jumlah tempat yang dapat dikompromikan membantu mengurangi risiko.

  • Minimalkan Jumlah Data Pribadi di Media Sosial

Minimalkan jumlah data pribadi yang Anda miliki di platform media sosial. Ini termasuk hal-hal seperti detail pribadi seperti nama gadis ibu, nama hewan peliharaan favorit dan sebagainya. Media sosial adalah kumpulan data terbuka yang bisa dicuri penjahat cyber sesuka hati. Informasi seperti nama gadis ibu kadang-kadang digunakan untuk memulihkan kredensial akun.

  • Enkripsi Data

Enkripsi data apa pun yang Anda simpan di hard drive dan gunakan aplikasi seperti Telegram jika Anda berbagi data pribadi. Ada hampir 13,5 miliar catatan data hilang sejak 2013 dan hanya 4 persen yang dienkripsi. Enkripsi adalah lapisan perlindungan yang dapat mencegah data yang hilang atau dicuri diekspos.

  • Perbarui Perangkat

Tetap perbarui komputer dan perangkat seluler Anda. Kerentanan perangkat lunak memungkinkan malware menginfeksi perangkat Anda. Malware mencuri data dan login kredensial ke akun online.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (20/9/2021) juga menghadirkan pembicara Moh. Fiqih Ainuzzaki (Direktur CV. Mitra Integrasi Solusindo), Clara Marisa Purnamasari (Associate Wealth Planner & International Campus Ambassador at IMUN), Danis Kirana (Co-Founder Dako Brand & Communication), dan Untsaa Nabil (Sosial Media Influencer) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply