Membangun Komunikasi Berbasis Presentasi Online
WARTAEVENT.COM, Kab. Trenggalek – Banyak kesamaan antara presentasi virtual dan presentasi langsung, namun ada perbedaan yang patut diperhatikan. Presentasi yang disampaikan secara virtual sebenarnya bergantung pada internet sebagai pengganti ruang pertemuan fisik yang memungkinkan individu atau kelompok untuk menghadiri presentasi dari jarak jauh.
Hal itu diungkapkan I Wayan Adi Karnawa, Relawan TIK Provinsi Bali & Staff STMIK Primakara, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (6/7/2021).
“Selain itu, memiliki peserta yang terletak di tempat lain seringkali menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan perhatian mereka. Dengan audience daring, ada risiko gangguan yang lebih tinggi dibandingkan dengan audience yang datang secara langsung pada saat kita melakukan presentasi,” katanya.
Ia menjelaskan, orang mengeluh presentasi virtual membosankan. Orang-orang tersebut melaporkan bahwa mereka menjalankan lebih dari satu aktivitas (multitasking) selama presentasi untuk menghindari kebosanan.
Multitasking tersebut berdampak pada pengalihan perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya. Dalam komunikasi online apa pun, audience Anda dapat tergoda untuk melakukan aktivitas lainnya seperti: berselancar di internet, membaca email, atau menanggapi obrolan lain.
“Dengan begitu, komunikasi online memiliki tantangan yang unik, sehingga memerlukan keahlian yang unik pula. Masalah yang paling sering kita dengar adalah kurangnya keterlibatan audiens. Sehingga kita perlu mengetahui bagaimana membuat audience terlibat dengan pesan ketika mereka tidak berada di ruangan yang sama,” paparnya.
Lanjutnya, skenario virtualnya adalah tugas yang melakukan presentasi menarik perhatian orang kepada konten yang telah disiapkan sepanjang presentasi. Untuk itu, perlu mengetahui 3 elemen penting dalam mempersiapkan dan melakukan presentasi virtual seperti Pertama, konten yang kreatif. Kedua, slide presentasi yang menarik. Ketiga, penyampaian presentasi yang berdampak.
“Jika sudah memahami 3 elemen penting presentasi virtual tersebut yang diiringi dengan persiapan dan latihan yang terencana untuk pelaksanaannya serta umpan balik (feedback) dari orang lain, maka kita akan dapat melakukan presentasi virtual yang berdampak pada audience,” katanya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, (6/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Astin Meiningsih (Korwil Mafindo Wonosobo & Komite Edukasi Mafindo), Dedy Helsyanto (Koordinator Program Mafindo), Pipit Andriani (Public Speaking Coach yang juga seorang investor saham), dan Bella Putri sebagai Key Opinian Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.