Menpar Arief Yahya: Penggunaan Digital Itu Keniscayaan
Warta Event – Bandung. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) III Perguruan Tinggi Pariwisata
se-Indonesia yang digelar Kemenpar di Hotel Mercure Bandung tanggal 13-15 Maret 2017, Kementerian Pariwisata menabuh genderang perang digital untuk mempromosikan dan menjual pariwisata Indonesia.Upaya ini ditandai dengan dikenalkannya aplikasi sbmstapp.kemenpar.go.id.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata, menuturkan, gerakan Go Digital yang dikenalkan di Rakor itu adalah salah satu cara untuk memenangkan pertarungan di 2017. Penggunaan digital adalah sebuah keniscayaan. Future customers, atau pelanggan masa depan, menurutnya, sudah hampir pasti digital minded semua.
Memang, sudah tak bisa dipungkiri lagi, perilaku manusia sudah bergeser ke digital. Pengguna internet di seluruh dunia jumlahnya terus naik. Ponsel dan koneksi broadband mobile sudah menjadi menu wajib yang sulit ditolak. Sudah menjadi basic need.
Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter dunia mencapai 3 miliar orang pada 2015. Dunia sudah dalam genggaman. Untuk memenangkan peperangan cara paling gampangnya ya menggunakan IT dan Go Digital.
Dunia sekarang sudah berada dalam genggaman. Itu sebabnya, Menpar Arief Yahya, ingin program prioritas Go Digital juga menyentuh sekolah tinggi pariwisata. SDM Pariwisata Indonesia harus bisa bersaing di level global. “Kalau tak segera mengubah pola pikir ke digital, kita pasti ketinggalan. Sulit mengejar rival-rival utama kita,” terang Menpar Arief Yahya.
Di lokasi yang sama, Ahman Sya, Deputi Kelembagaan Kemenpar, mengaku senang jajaran di bawahnya sudah masuk ke dalam radar digital. Hadirnya sbmstapp.kemenpar.go.id, membuat semuanya bisa terpantau dengan mudah.
Data SDM yang sudah disertifikasi, lulusan SMA yang mendaftar, daerah yang sudah dilatih, hospitality, target, capaian, kualifikasi SDM, suply tenaga kerja yang dibutuhkan, semuanya terekam dengan baik.
“Ini terobosan yang sangat baik. Dengan go digital, kita bisa menjadi yang terbaik. Semakin digital semakin personal, semakin digital, semakin global, dan semakin digital semakin profesional,” kata Ahman Sya. [Fatkhurrohim]