Travel

Miliki Kepulauan Indah dan Keanekaragaman Bahari Menjadi Modal Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan archipelago tourism dan marine tourism sangat potensial menjadi modal bagi destinasi wisata dalam membangun pariwisata berkelanjutan di era adaptasi kebiasaan baru.

Frasns Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf dalam webinar bertajuk “Pengembangan dan Penataan Model Archipelago Tourism and Marine Tourism Di Era Adaptasi Kenormalan Baru”, (24/09/2020) mengatakan, potensi wisata bahari dan kepulauan di Indonesia sangat besar dan beranekaragam. 

Baca Juga : Siapkan Setrategi Penanganan Covid-19, Kemenparekraf Anggarkan Dana Triliunan Rupiah

Dalam konteks yang strategis ini, ingin memastikan bahwa potensi bahari dan potensi kepulauan di Indonesia dapat menjadi modal dalam meningkatkan kualitas pariwisata serta membangun sustainable tourism. 

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari pantainya yang indah serta berbagai macam kepulauan unik yang dapat kita gali potensi wisatanya. Sehingga wisata bahari dan wisata kepulauan Indonesia dapat menjadi top of mind bagi wisatawan.

Indonesia Miliki 65 Persen Terumbu Karang Dunia

Pusat terumbu karang dunia yang 65 persen dimiliki oleh Indonesia.

Cipto Aji, Kelompok Ahli Gubernur Bali Bidang Pariwisata mengatakan, Indonesia mendapat predikat terbaik dalam kategori marine tourism. Hal ini dapat dilihat dari pusat terumbu karang dunia yang 65 persen dimiliki oleh Indonesia.

Di Indonesia ada tiga jenis wisata yang terkait dengan terumbu karang yaitu wisata diving snorkling atau sering disebut wisata bawah air, lalu wisata memancing, dan pusat surfing dunia. 

Baca Juga : Kemenparekraf dan INACEB Terapkan Prosedur CHSE di 9 Destinasi MICE Indonesia

Untuk wisata surfing terdapat 52 lokasi di Indonesia. Lalu, terdapat 68 lokasi untuk wisata diving. Terakhir, terdapat 20 lokasi wisata memancing. Lokasi tersebut bisa bertambah dikarenakan adanya pembukaan destinasi wisata baru. 

“Untuk itu, kita perlu membuat suatu pemetaan terbaru terkait dimana saja lokasi destinasi wisata yang dapat kita kembangkan lagi serta menjadikan lokasi tersebut sebagai sustainable tourism,” kata Cipto.

Segitiga Terumbu Karang Dunia

Kelapa Balai Taman Nasional Wakatobi menyatakan, Indonesia merupakan salah satu segitinga terumbu karang dunia.

Sementara itu Darman, Kelapa Balai Taman Nasional Wakatobi menyatakan, Indonesia merupakan salah satu segitinga terumbu karang dunia. Destinasi wisata yang memiliki potensi terumbu karang yakni di Wakatobi, karena memiliki luas terumbu karang 54,500 hektare.

Selain itu potensi sumber daya alam lainnya yang ada di Wakatobi, antara lain mangrove, habitat penyu, ekosistem lamun, habitat burung pantai, habitat mamalia laut, dan ikan ekonomis.

Baca Juga : Tema Hari Pariwisata Internasional Sejalan dengan Penerapan Protokol Kesehatan Berbasis CHSE

Dengan segala potensi sumber daya alam yang ada di Wakatobi, kebijakan pengelolaan yang diterapkan yaitu penataan zonasi wisata sesuai dengan fungsinya, menyusun kajian daya dukung ekowisata bahari, dan menyusun SOP layanan pengunjung dan etika wisata. 

“Selain itu kita melakukan pengembangan sarana prasarana wisata alam, konservasi sumber daya perairan, pemberdayaan masyarakat di Wakatobi, serta meningkatkan promosi dan informasi di berbagai platform,” jelas  Darman. [*]

  • Penulis : Wahyuningsih
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Birkom Kemenparekraf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *