WARTAEVENT.com – Jakarta. Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi, dan hanya sebesar 36,8% di antara para penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat. Jika dibiarkan, di tahun 2025 akan ada sebesar 1,5 miliar orang terkena hipertensi.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.
Stroke (51%) dan penyakit jantung koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi. Dalam rangkaian kegiatan menyambut Hari Hipertensi Sedunia bulan Mei setiap tahunnya.
Baca Juga : Yuk Turunkan Risiko Serangan Jantung Melalui Gaya Hidup Sehat
Yayasan Jantung Indonesia bersama-sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menggelar webinar membahas hipertensi dan gaya hidup sehat dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mencegah dan mengendalikan hipertensi.
Esti Nurjadin, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia mengungkapkan, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi juga generasi milenial.
Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan erat dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam lemak.
“Kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah membuat orang kurang melakukan aktivitas fisik. Tuntutan pekerjaan dan kurangnya istirahat dapat menyebabkan timbulnya stress,” ungkap Esti.
Baca Juga : Nestle Acticor Membantu Turunkan Kolesterol
Sementara itu Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan menyebut, hipertensi tambah Esti, termasuk salah dari dari 5 penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Kemenkes akan memprioritaskan untuk mengedukasi masyarakat bagaimana cara menghindari risiko hipertensi, karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Baca Juga : Bersepeda Baik untuk Kesehatan Jantung, Ini Cara Tepatnya
Yang utama harus dilakukan adalah meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk pencegahan dan mengendalikan hipertensi.
“Terapkan gaya hidup CERDIK yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress,” tutup Cut Putrie Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan. [*]
- Penulis : Sofia Nurmala S
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo Utama : freepik