Munas ASPPI : Pelaku Wisata Diajak Mempersiapkan Kompetensi Pasca Pandemi Covid-19
WARTAEVENT.com – Tangerang. Para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Aosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) diajak untuk mempersiapkan diri dalam adaptasi kebiasaan baru bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal ini disampaikan oleh Djohari Somad, Ketua Umum ASPPI dalam Musyawarah Nasional ASPPI Ke-4 yang berlangsung dari tanggal 3 – 5 Desember 2020 di Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang.
Baca Juga : Dongkrak Kunjungan Wisman, ASPPI Gelar “Indonesia Travel Mart”
Dalam kesempatan itu, Djohari mengungkapkan Pandemi Covid-19 menjadikan momentum untuk memperbaiki dan meninjau ulang serta mempersiapkan diri hal apa saja yang harus dilakukan setelah pandemi berlalu.
“Saat ini, seluruh anggota ASPPI mempersiapkan diri sumber daya manusia pariwisata, dengan melakukan berbagai pelatihan antar pelaku pariwisata seperti bagaimana cara membuat question, berbahasa dan teknik digital marketing yang baik. Sehinga , ketika pandemic berlalu para anggota telah siap secara kompetensi,“ tambah Djohari.
Persiapkan SDM Berkomptensi
Pada saat pandemi Covid-19, ASPPI sudah menyiapkan dan menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk melihat apa yang menjadi daya tarik di daerahnya masing-masing, kemudian dibuat dalam suatu platform digital sehingga pada saatnya nanti telah siap ditampilkan dan dipasarkan.
Sementara itu, Wisnu Bawa Tarunajaya, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyampaikan, pandemi Covid-19 dijadikan momentum instropeksi sekaligus menggali potensi daerah akan produk unggulan untuk ditawrkan ke wisatawan.
Baca Juga : Gelar ITM, ASPPI Siap Mendukung Pencapaian Target 20 Juta Wisman
Wisnu pun berharap sinergi dan kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pelaku pariwisata akan menemukan solusi terbaik pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berujung pada pemulihan ekonomi nasional.
Oleh karen itu, tambah Wisnu, seluruh anggota ASPPI hendaknya menyiapkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif dari daerah masing-masing menghadapi adaptasi kebiasaan baru.
Mencontoh Bali
Dalam kesempatan itu, Wisnu mencontohkan Bali yang pada awalnya mempunyai produk unggulan bidang pertanian kemudian belakangan berkembang sebagai sumber pendukung utama sektor pariwisata.
“Produk unggulan tersebut kemudian ditransformasikan sebagai produk pariwisata yang menarik untuk dikembangkan dalam rangka mendatangkan wisatawan,’ ujar Wisnu.
Baca Juga : Berikut Ini RPJP Pariwisata Kabupaten Banyumas
Ia pun berpesan, agar para anggota ASPPI untuk terus mengamalkan empat langkah dalam mentransformasikan suatu produk unggulan. Pertama to see, yaitu apapun produk unggulan yang akan ditransformasikan harus memiliki daya tarik bagi wisatawan yang melihatnya.
Kedua adalah to do, bagaimana mengajak wisatawan agar melakukan sesuatu yang mereka lihat terutama terhadap suatu produk unggulan di suatu daerah.
Baca Juga : Media Mendukung Pertumbuhan Kembali Industri Perhotelan dan Pariwisata Daerah Pasca Pandemi Covid-19
Ketiga, mudian to learn, pelaku pariwisata harus belajar banyak dalam mengelola produk pariwisata atau produk unggulan suatu daerah. Dan terakhir adalah to buy, setelah wisatawan melihat produk, mereka melakukan sesuatu dan belajar kemudian membeli produk yang dihasilkan.
“Proses ini menjadi bagian untuk mendorong quality tourism yaitu bagaimana ketika wisatawan berkunjung akan mendapat experience atau pengalaman mengesankan,” pungkas Wisnu, Direktur SDM Kemenparekraf. [*]
- Penulis : Agus Harianto
- Editor : Fatkhurrohim