News

Menpar Gandeng REI Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Bangka

Wartaevent.com, Bangka— Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak Real Estate Indonesia (REI) untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata melalui investasi. Pemerintah akan mendukung penuh dukungan REI pada pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas berupa fasilitas fiskal maupun non fiskal. Selain itu, akan dibentuk tim percepatan investasi guna meningkatkan jumlah realisasi investasi.

Menpar mengatakan, dengan adanya KEK Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. “Diperlukan dukungan pengembangan amenitas pariwisata, salah satunya melalui pembangunan Homestay,” kata Menpar saat menghadiri HUT ke-46 REI di Bangka Belitung, Jumat 13 April 2018.

Pemerintah Provinsi Bangka Belitung menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Gunung dan KEK Pariwisata Pantai Timur Sungailiat siap ditetapkan tahun ini. Pengembangan dua KEK Pariwisata di Pulau Bangka tersebut diharapkan cepat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui masuknya lebih banyak investasi.

Untuk mendukung perekonomian setempat, masyarakat dapat membangun homestay bagi segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), adapun skema yang ditawarkan yaitu melalui DP 1%, bunga 5% fix, dan tenor 20 tahun.

Sedangkan REI akan mendukung melalui bedah rumah yang akan difungsikan sebagai homestay di Desa Rebu dan Desa Rambak sebanyak 40 unit yang merupakan daerah penyangga calon KEK Pariwisata Sungailiat.

KEK Pariwisata Tanjung Gunung dan Pantai Timur Sungailiat akan melengkapi Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Tanjung Kelayang yang berlokasi di Pulau Belitung, pulau terbesar kedua di provinsi tersebut. KEK Tanjung Gunung berada di lokasi seluas 385 hektare, sementara KEK Sungailiat berada di lahan seluas 273 hektare.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, sudah menyiapkan dan mengajukan dokumen terhadap dua KEK Pariwisata di Bangka yakni di Pantai Tanjung Gunung dan Pantai Timur Sungailiat. Dan telah melakukan pemaparan di Kemenko Perekonomian, namun Dewan KEK Nasional meminta beberapa persyaratan yang kurang untuk dilengkapi.

“Kedua KEK ini kami ajukan dan perjuangkan secara bersamaan. Tetapi bukan berarti keduanya saling bersaing, karena masing-masing KEK dimajukan dengan segmen dan gaya yang berbeda,” ujar Erzaldi Rosman Djohan,

Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata berharap kedua KEK yang masih sedang dalam proses kajian di Dewan KEK Nasional tersebut bisa saling melengkapi guna mempercepat pembangunan sektor pariwisata di daerah itu. “Semakin banyak KEK, maka investor memiliki banyak pilihan. Saya pikir ini ide dan prakarsa yang baik untuk memajukan sektor properti dan pariwisata di Babel,” ungkapnya

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Bangka Belitung, Thomas Jusman mengungkapkan keberadaan KEK akan mendorong lebih banyak investasi baik dari luar daerah maupun luar negeri masuk ke provinsi tersebut. “Saat ini sudah ada investor yang melirik potensi ekonomi, khususnya properti pariwisata di Babel, namun masih minim,” kata Thomas.

KEK diharapkan menjadi objek wisata terintegrasi (integrated area tourism) yang dapat menggabungkan keindahan alam, seni budaya, wisata religi, hingga wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Event) dalam satu kawasan sekaligus.