News

Ngobrol Properti: Saatnya Generasi Milenial Membeli Properti

Warta Event – Jakarta.UNTUK menumbuhkan minat para generasi milenial membeli properti, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengelar diskusi Ngobrol Properti (Ngopi) bertajuk “Kapan Beli Properti” pada hari ini Kamis (26/04/2018) di 57 Promenade, Graha Thamrin, Tanah Abang, Jakarta.

Rosan P Roeslani, Ketua Umum Kadin, menjelaskan, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5%, pembangunan infrastruktur yang intensif, dan perbaikan peringkat kemudahan berbisnis memberikan harapan pada pasar properti untuk terus bertumbuh.

Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengembang bisnis properti untuk semakin cermat dalam melihat peluang dan membaca permintaan pasar khususnya generasi milenial yang biasanya menginginkan friendly, flexibility payment dan affordable.

Berdasarkan data para pengembang anggota Kadin dari realisasi penjualan sepanjang triwulan I-2018, pertumbuhan bisnis properti pada awal tahun ini masih didominasi oleh sektor hunian, baik rumah tapak maupun apartemen.

Melihat kondisi tersebut, Rosan memperkirakan industri properti dapat tumbuh berkisar 5-7% di tahun 2018. Hal ini sejalan dengan hasil survei BI 2017 bahwa faktor-faktor yang menjadi penghambat pertumbuhan bisnis properti itu adalah bunga KPR (20,36%), persyaratan uang muka (16,57%), pajak (16,13%), perizinan (14,45%), dan lainnya.

Rosan menambahkan, tantangan bagi pengembang properti adalah orientasi pengembangan harus mengarah kepada produk properti yang bisa dijangkau oleh pasar generasi milenial. Apalagi segmen ini berpotensi untuk terus tumbuh hingga sepuluh tahun mendatang sehingga berpengaruh terhadap industri ini.

Sementara itu, Budi Satria, Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,mengatakan, Bank BTN terus mendukung masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial, untuk memiliki hunian.

Saat ini, ujar Budi, banyak bank dan perusahaan pembiayaan (multifinance) menawarkan program KPR atau Pembiayaan Pemilikan Rumah dengan memberikan kemudahan seperti misalnya penetapan bunga tetap selama hingga lima tahun, tenor yang relatif panjang hingga 20 tahun, cicilan uang muka, dan lain sebagainya

“Memiliki suatu properti pada prinsipnya adalah lebih cepat lebih baik, karena harga properti memiliki tren kenaikan yang konsisten. Malah kenaikan harga properti lebih cepat dan tinggi dibandingkan dengan kanikan gaji seorang karwayan setiap tahunnya,” ujar Budi.

Diwaktu yang sama, Adrianto P Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk.,menjelaskan bahwa Summarecon punya segmen produk yang sangat luas, mulai dari high end, middle sampai dengan produk yang terjangkau dan pembelinya bisa investor atau end user.

“Kami juga punya banyak alternatif cara bayar, yang mungkin bisa sesuai dengan kemampuan daya beli kaum milenial. Selain harga yang terjangkau dan cara bayar yang pas untuk milenial, produk-produk kami juga sangat sesuai dengan tuntutan lifestyle para kaum milenial yang punya karakter simple, compact, dan tentunya modern. Apalagi produk kami didukung fasilitas kawasan seperti shopping mall,” pungkasAdrianto. [Fatkhurrohim]