WARTAEVENT.com – Bandung. GREY Art Gallery mempersembahkan pameran interaktif bertajuk “Pustaka Cita”, suatu kolaborasi istimewa dengan Ourchetype. Pameran ini mengajak pengunjung untuk menjelajahi konsep arketipe dari psikologi Carl G. Jung melalui pengalaman visual dan interaktif yang menyentuh dimensi sejarah dan budaya, dengan latar belakang arsitektur kuno Braga, Bandung.
Pameran Pustaka Cita menawarkan pengalaman unik, mengajak pengunjung mengenali berbagai arketipe manusia yang menjadi bagian dari ketidaksadaran kolektif. Sebagai contoh, arketipe seperti “pahlawan,” “ibu,” dan “orang bijak” memiliki peran mendalam dalam membentuk pandangan dunia kita.
Baca Juga : Pameran Seni ‘A Soul Journey: Eternal Sky’ oleh Cynthia Atmadjaja Menginspirasi di ARTOTEL Yogyakarta
Carl G. Jung, seorang tokoh terkemuka dalam psikologi, mengemukakan bahwa arketipe adalah pola dasar atau gambaran universal dalam pikiran manusia yang membentuk perilaku, karakter, dan ide di seluruh budaya.
Melalui pameran ini, pengunjung tidak hanya melihat karya seni, tetapi juga diajak untuk meneropong jati diri mereka dengan perspektif baru—terutama melalui interaksi dengan media digital dan fisik yang dirancang khusus untuk menggugah pemikiran serta perasaan pengunjung.
Baca Juga : Peringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, ARTOTEL Suites Mangkuluhur Hadirkan Pameran Seni ‘Tombo Ati’
Salah satu daya tarik utama pameran ini adalah penggunaan arsitektur kuno Braga sebagai ruang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan konsep arketipe. Braga, yang dikenal sebagai salah satu kawasan bersejarah di Bandung, akan menjadi “kanvas” untuk proyeksi visual yang menghubungkan masa lalu dengan kondisi psikologis individu saat ini.
Pengunjung dapat mengalami bagaimana bangunan bersejarah ini tidak hanya sekadar menjadi tempat bersejarah, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali lebih dalam tentang diri mereka. Pameran ini memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam.
Dengan instalasi seni yang memadukan elemen fisik dan digital, pengunjung dapat terlibat langsung dalam karya seni dan menjawab berbagai pertanyaan psikologis yang membimbing mereka mengenali arketipe dalam diri mereka. Hal ini memberikan dimensi baru dalam menikmati seni—di mana pengalaman pribadi menjadi bagian dari karya itu sendiri.
Baca Juga : Pameran Seni Art Moments Dihadiri Lebih dari 10.000 Pengunjung
Konsep arketipe Carl Jung tidak hanya mengungkap pola perilaku individu, tetapi juga menjelaskan bagaimana dinamika sosial dan budaya berkembang. Pameran Pustaka Cita membantu pengunjung untuk memahami lebih dalam bagaimana pola-pola ini membentuk masyarakat dan memberi makna dalam narasi yang lebih luas.
Sebagai penutup, Pustaka Cita akan mengajak pengunjung untuk melihat kembali arsitektur Braga dengan “kacamata baru.” Bangunan yang selama ini dikenali sebagai warisan sejarah yang membangkitkan nostalgia, akan menjadi media yang lebih dalam untuk berkomunikasi dengan diri sendiri, membimbing kita untuk lebih menyadari aspek-aspek kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : Inticreative Janjikan Pameran Instalasi Seni yang Unik, Catat Ini Jadwalnya
Pameran ini menjadi jembatan antara seni, psikologi, dan sejarah, serta memberi ruang bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman baru yang tidak hanya visual, tetapi juga emosional dan intelektual. (*)
- Editor : Fatkhurrohim