Jika pada era Presiden Soekarno persentase perempuan sebagai Dubes sebesar 1,14% atau hanya dua orang dari total 175 Dubes, pada masa pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, angka ini melonjak menjadi 13,46% atau 21 orang dari total 156 Dubes.
Data yang diluncurkan pada 15 Desember 2022 dan dapat diakses di www.DataDubes.com ini menyajikan lebih dari 1.200 Dubes Indonesia yang sedang dan pernah menjabat sejak 1947 hingga 2022, lengkap dengan data biografi mereka seperti gender, negara penempatan, latar belakang profesional, tahun pelantikan, serta presiden yang melantik mereka.
Visi dan Platform Politik LN Dibawah Presiden Prabowo
Diskusi di UNPAD juga membahas tentang pandangan para pembicara mengenai platform dan misi politik luar negeri Kabinet Merah Putih dibawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Disampaikan oleh Bagas Hapsoro bahwa respon yang diberikan adalah pandangan pribadi. Tetapi dari pernyataan perdana Presiden Prabowo Subianto tanggal 20 Oktober 2024 dapat dipastikan bahwa Presiden-terpilih tidak meninggalkan kebijakan luar negeri pemerintah sebelumnya.
Baca Juga : Kisah 17 Diplomat Berkiprah di Mancanegara
Pernyataan Presiden-terpilih yang disampaikan kepada para pemimpin dunia dapat dinilai bersifat nasionalistik dan realis. Dengan demikian menurut Bagas, niat Presiden Prabowo adalah menjadikan Indonesia sebagai negara yang relevan dalam kancah politik internasional.
Oleh karena itu semangat kemandirian ini dicerminkan dengan tetap menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif (independent and active foreign policy). Menarik sekali visi Presiden Prabowo yang menyatakan bahwa Indonesia harus siap swasembada energi. Kemudian disampaikan pula bahwa paling lambat 4-5 tahun kedepan Indonesia harus bisa melakukan swasembada pangan.
Hal lain yang menjadi topik pembicaraan adalah tentang keinginan mahasiswa UNPAD yang ingin memperdalam kerjasama internasional pembangunan khususnya blue economy dan circular economy.
Baca Juga : Kemenpar Bekali Diplomat Promosi dan Pemasaran Pariwisata Indonesia
Menurut Bagas Hapsoro topik ”circular economy” adalah potensi Indonesia di masa depan. Saat ini Bappenas bersama Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sebagai acuan pemangku kepentingan dalam mendefinisikan ekonomi biru sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.
Potensi Blue Economy diperkirakan mencapai USD 1,33 miliar dan mampu menyerap 45 juta lapangan kerja menurut Bappenas. Acara yang dipandu Anshori, S.IP, M.Sc. tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan pemberian buku kepada para 6 penanya yang hadir. (*)
WARTAEVENT.com – Jakarta. Jika Anda sedang mencari tempat untuk meeting atau hangout di Jakarta Selatan dengan suasana alami dan menenangkan,… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, resmi meluncurkan dokumen rencana induk (masterplan) daya tarik… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) yang diterapkan oleh Imigrasi kini mempermudah pemegang Permanent Residence (PR) Singapura untuk… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Program pelatihan dan sertifikasi yang digalakkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terbukti berhasil meningkatkan kompetensi… Read More
WARTAEVENT.comm – Jakarta. ARTOTEL Casa Kuningan menghadirkan cita rasa lokal Sulawesi dalam program "Rasa Nusantara" yang berlangsung mulai Oktober hingga… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. PAUL, restoran Prancis yang terkenal dengan kelezatan roti dan pastry klasik, resmi membuka gerai terbarunya di SEIBU,… Read More
Leave a Comment