Event

Penting! Pasword Di Medsos Membantu Melindungi Data Pribadi

WARTAEVENT.com, Kab. Magetang – Survei tahun 2020 menyebutkan, 70% masyarakat Indonesia sudah mengakses internet. Tapi pemahaman literasi digital masih rendah sementara hampir semua aspek kehidupan saat ini sangat tergantung pada penggunaan internet.

Hal itu diungkapkan, Ria Yusnita, Business Director of Benang Merah Creative Digital, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (16/6/2021).

“Sejak pandemi mau tidak mau tergantung dengan internet. Sebab semua aktivitas di rumah. Sebelum pandemi menggunakan internet dilakukan komoditi tertentu. Contohnya dahulu kalau pembantu rumah tangga saat mau kerja yang ditanyakan pertama ada mesin cuci atau tidak. Tapi kalau sekarang yang ditanyakan ada wifi tidak. Ini sudah menunjukan internet kebutuhan pokok,” paparnya.

Lanjut dia, penggunaan internet selalu terkait dengan data pribadi di banyak aspek. Seperti data-data pribadi yang tersimpan ini bisa disalahgunakan. Contohnya memperjualbelikan data untuk keperluan menawarkan layanan jasa keuangan (asuransi, investasi, kartu kredit).

“Jangan sampai serangan siber merentas data tersebut juga bisa terjadi,” katanya.

Ria menerangkan, kita terkadang secara tidak sadar membuat atau menyebarkan data pribadi sendiri atau teman kita di media sosial. Walaupun terlihat sepele, namun beberapa hal ini merupakan pelanggaran privasi pada media sosial.

“Karena menandai teman dalam suatu postingan, foto, tautan web atau video pada media sosial akan menyebabkan postingan tersebut muncul di linimasa mereka. kalau dilakukan tanpa izin kejadian ini merupakan pelanggaran privasi,” tuturnya.

Untuk itu pentingnya melindungi data pribadi, dengan buat password yang rumit. Kombinasi antara huruf besar, huruf kecil, angka dan tanda baca. Sebaiknya gunakan password yang berbeda pada setiap akun media sosial. Jangan memberitahukan password, PIN dan OTP kepada siapapun dan ganti password secara berkala.

“Kejahatan cyber sudah makin canggih. Jangan menyebarkan informasi yang bersifat pribadi seperti KTP, alamat dan nomor telepon. Hargai juga privasi orang lain dengan tidak menyebarkan informasi mereka tanpa seizin yang bersangkutan, jangan melakukan transaksi keuangan, kegiatan e-banking atau memasukan informasi kartu kredit ketika perangkat terhubung dengan koneksi wifi di tempat umum,”ujarnya.

Ria mengatakan, perhatikan alamat URL saat akan membuka situs. Jangan sampai terjebak situs palsu yang bisa mencuri data. Alamat situs yang aman untuk bertransaksi, biasa memiliki ikon gembok dan menggunakan https, jangan sembarangan membuka tautan (link) terutama dari orang tidak dikenal. Bisa jadi tautan tersebut mengarah pada situs palsu dengan maksud phising.

“Pengaturan privasi di media sosial membantu melindungi data pribadi. Tentukan siapa yang bisa melihat dan berkomentar dengan pengaturan tersebut. Karena kejahatan siber mengintai kita. selalu waspada dan lindungi data pribadi kita agar tidak menjadi sasaran kejahatan siber dan penipuan online,” tutupnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (16/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Veira Dwi Novrima (Social Media Strategist at Eventori), Zainal Arifin (Dosen S1 dan S2 Fakultas Ilmu Tarbiyahh dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga), Mayang Anzani (Creative Branding at Ventertaiment.id & Founder Lokal Brand @anzoct), dan Key Opinian Leader Subha Nadiba Canti (Beauty Content Enthusiast).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply