Lifestyle

Peran Orang Tua Sangat Penting Dampingi Anak Ketika Berinternet

WARTAEVENT.com, Kab. Sumenep – Sejak era digital dimulai akses informasi bak air bah melanda ke semua pengguna teknologi. Konten pornografi, porno aksi dan porno porno lainnya begitu mudah didapat bahkan hingga ke ujung jari para pengguna gadget.

Fenomena ini sejak lama sudah dikhawatirkan orang-orang yang berakal sehat di negeri ini. Apalagi wabah konten negatif ini ternyata mendapat pasar yang besar di Indonesia. Bahkan Indonesia masuk dalam katagori negara tertinggi dalam membuka konten negatif di internet. Dengan kata lain konten negatif ini mendapat pasar di Indonesia yang artinya mulai dari orang dewasa, tua, anak-anak apalagi remaja berlomba-lomba membuka konten negatif di internet.

Konten negatif bila tidak segera diblokir akan terus merusak bangsa ini seperti bola salju. Muncul kecanduan, kelainan, judi narkoba, seks bebas dan aneka perbuatan yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan nilai-nilai agama. Sekarang lihatlah semua orang mulai dari anak-anak hingga orang tua bisa mengakses bahkan diakses konten negatif semudah membalik telapak tangan.

Upaya menghentikan yang dilakukan pemerintah meskipun sebenarnya terlambat tetapi masih lebih baik daripada tidak sama sekali. Ada upaya konkrit menyelamatkan bangsa ini dari pengaruh dan perilaku negatif tidak sekadar pidato belaka. Tentunya kita berharap upaya meretas konten negatif ini tidak hanya koar-koar tetapi benar-benar menunjukkan hasil yang nyata di lapangan.

Akhmad Zaini, Owner M Studio Multimedia & Content Creator, menjelaskan, pornografi merupakan alat yang digunakan untuk mengeksploitasi seksual, apa pun medianya yg bertujuan pornografi. Untuk menangkal hal itu norma yang berlaku di masyarakat sangat menentukan.

“Guna menghindari konten pornografi orang itu sendiri harus memilah mana kategori porno atau bukan. Mungkin orang dewasa mudah, sedangkan untuk anak-anak rada susah. Untuk itu tontonan harus diikuti tuntunan agar tidak menyimpang. Kewajiban orang tua menuntun orang yang belum paham terkait pornografi,” terangnya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang berlangsung wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada (10/6/2021)

Dia menerangkan, konten yang berbau pornografi zaman dahulu itu identik dengan harga mahal, sehingga mengaksesnya pun susah. Berbeda dibandingkan sekarang dengan mudah menjumpai konten pornografi bahkan dalam genggaman merak. Untuk itu kembali lagi peran orang tua sangat penting di sini.

“Media yang dapat dijumpai konten pornografi melalui film dewasa, iklan TV, majalah dewasa, video clip, website, media social, dan games. Pada saat itu semua media sangat mudah diakses dang sangat terjangkau,” katanya.

Lanjut dia, pornografi ini memiliki level kerusakan otak lebih berbahaya dari narkoba. Karena kecanduan pada content bisa sangat besar dan tingkat penularnnya lumayan banyak karena dapat diakses dengan smartphone.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi, ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Mohammad Hidayaturrahman (Dosen Fisip Universitas Wiraraja Sumenep), Badruddin Amin (Dosen Ilmu Komputer IAIN Madura), Ummul Khair (Owner Lebur Batik Sumenep & Content Creator), dan Erra Fazhira, sebagai Key Opinian Leader. 

Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply