News

Perlunya Etika Berinternet di Masyarakat yang Heterogen

WARTAEVENT.COM, Kota. Bekasi – Perkembangan teknologi membuat era saat ini terasa berkembang begitu ceoat. Akhirnya banyak orang yang kebablasan dan lupa akan aturan etika saat berjejaring di internet dan menggunakan media sosial.

Noor Kamil, Co-Founder Mas Pam Records mengatakan, ekosistem digital akan jauh lebih baik jika pengguna mengetahui etika apa yang harus diperhatikan saat memanfaatkan teknologi internet sehingga hasilnya pun berdampak positif.

“Apalagi di ruang digital masyarakatnya sangat heterogen, banyak kepala banyak pemikiran masing-masing sehingga kemungkinan untuk terjadinya gesekan itu sangat mungkin sekali,” ujarnya saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, Jum’at (29/10/2021). 

Etika sebagai bentuk dari nilai-nilai moral dan prinsip tentang benar dan salah menjadi pencerminan kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan masyarakat dan etika sangat dibutuhkan untuk menghargai sesama. Etika juga mencerminkan rasa hormat terhadap orang lain, akan mempermudah seseorang diterima di pergaulan yang positif, selain itu etika membuat seseorang bisa menjaga hubungan baik dalam jangka panjang. Dengan luasnya relasi maka kehidupan pun akan lebih mudah di masa depan. 

Etika di ruang digital salah satunya yaitu saat berinteraksi di media sosial. Ada aturan tak tertulis seperti menggunakan kata-kata yang layak dan sopan. Menghindari penyebaran SARA dan aksi kekerasan, periksa kebenaran berita, menghargai hasil karya orang lain dengan mencantumkan sumber asli jika mengutipnya. Selain itu biasakan untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat dan positif. 

“Pengguna mesti mengubah pola pikirnya. Bukan mencari validasi dengan likes atau followers, lebih kepada berbagi karya. Pergunakan media sosial untuk mendokumentasikan proses kerja, tidak perlu memperdulikan haters tapi fokus untuk bagikan hasil karya terbaik. Jadikan itu semua investasi jangka panjang,” katanya lagi. 

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Dona Vennytaria, Owner New Life, Tifany Eugene, dari Power Character, Eddy P. Purnomo, Digital Business Project Manager OCBC NISP, dan louiss Regi, seorang Content Creator.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply