Presiden Jokowi : Ruang Digital Harus Dibanjiri Konten Positif
WARTAEVENT.com, Kab. Lumajang – Etika digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu diungkapkan, Soni Ammho Mongan, Pengurus Departemen Kreatif Siberkreasi, dalam dalam sesi acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (16/06/2021).
“Etika digital harus diterapkan, karena dalam ruang digital kita akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural sehingga sangat mungkin pertemuan secara global tersebut akan menciptakan standar baru tentang etika,” papar Soni.
Lanjut Soni, agar tidak terjadi masalah dalam unggahan, ada baiknya perhatikan dua hal yaitu memiliki rasa empati dan perlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Selain itu ada juga 10 etika dalam berinteraksi di dunia maya, seperti ingatlah keberadaan orang lain, berpikir sebelum berkomentar, gunakan bahasa sopan dan santun, menjadi pembawa dalam diskusi sehat, jangan menyalahgunakan kekuasaan, hormati waktu dan bandwidth orang lain, bagilah ilmu dan keahlian, hormati privasi orang lain, maafkan jika orang lain membuat kesalahan, dan taat pada standar perilaku online yang sama kita jalani dalam kehidupan nyata.
Dia juga menambahkan, bijaklah sebelum mengunggah di sosial media, karena begitu kontenmu di publikasikan, maka orang-orang akan melihat jejak digitalmu dan akan selalu berbekas. “Makanya postinglah hal yang penting dengan cara-cara yang kreatif jangan yang penting posting,” katanya.
“Tantangan di ruang digital semakin besar yakni konten-konten negatif yang terus bermunculan. kejahatan di ruang digital terus meningkat, hoaks, penipuan daring, perjudian, ekspoitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dalam sambutan Webinar Gerakan Literasi Digital Nasional 2021.
Jokowi menerangkan, ruang digital harus dibanjiri dengan konten-konten positif yang membangun bangsa dan negara, apalagi di situasi krisis seperti saat ini. “Kecakapan digital masyarakat harus ditingkatkan agar mampu menciptakan lebih banyak konten kreatif yang mendidik, menyejukkan, dan banyak menyerukan perdamaian,” paparnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (16/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Fikri Mohammad Hakim yang membawa tema pembahasan digital safety, Dendy Muris (Dosen & Kaprodi Komunikasi S1 PJJ Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR) dengan tips dan trick membuat konten yang menarik bagi generasi milenial, dan Syifaul Arifin (MAFINDO) membahas membangun budaya digital Indonesia.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.