WARTAEVENT.com – Jakarta. Tidak hanya masyarakat umum, ternyata generasi milenial dan Gen Z pun masih minim informasi dan pengetahuan tentang isu Energi Terbarukan.
Berkaca pada fakta ini, Tirta Komunika dan Netralnews.com dengan mendapat dukungan penuh dari PT Pertamina Geothermal Energy menggelar event talkshow “Energi Terbarukan untuk Siapa? Kamu Perlu Tahu!”, pada Minggu (26/06/2022).
Baca Juga : Dorong Efisiensi Energi, UOB Indonesia Perkenalkan U-Energy, Platform Pembiayaan Terintegrasi
Daniel Purba selaku Senior Vice President Strategy and Investment PT Pertamina (Persero) kepada public mengatakan, perubahan cuaca yang susah diprediksi. Hal ini terjadi karena kualitas lingkungan yang tidak baik.
Dapat yang langsung dapat dirasakan adalah masa depan kehidupan manusia dan seluruh mahluk hidup yang ada di muka bumi. Jika hal ini dibiarkan dalam kurun waktu puluhan tahun lagi bumi akan benar-benar hancur.
Baca Juga : Formula 1 Gunakan Energi Terbarukan, Singapore Airlines Perpanjang Kontrak Sponsor 3 Tahun
Dampak perubahan cuaca ternyata tidak semudah itu, berpengaruh besar atas supplay demand yang nyata sangat merugikan. Jika ini terjadi, maka krisis energy pun tak dapat dihindarkan.
“Ini sangat menggangu masa depan kehidupan, terutama generasi muda saat ini yang usianya mungkin 40-50 tahun lagi akan merasakan dampaknya,’ terang Daniel.
Guna mengatasi permasalahan ini, Pertamina telah menuju perubahan energy dari yang semula high carbon menuju ke low carbon. Secara berlahan bertransisi menggunakan energi baru terbarukan.
“Inilah yang sekarang sedang dikampanyekan oleh Pertamina supaya di Indonesia semakin terus meningkat pemanfaatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT),” urai Daniel.
Baca Juga : PT Bukit Asam Adakan Kompetisi Greenovator untuk Atasi Perubahan Iklim
Mewakili generasi milenial dan Gen Z, Dita Fatimatuzzahra, Miss Grand Tourism Indonesia 2022 turut berpartisipasi dalam kampanye pengunaan EBT yang mungkin masih belum terdengar familiar.
“Maka dari itu, harus ada edukasi soal EBT yang merata pada generasi muda, karena kedepannya generasi muda yang akan memiliki penting untuk mendorong pengembangan EBT,” terangnya.
Dita yang mengaku tergabung di suatu komunitas peduli lingkungan terkait pengelolaan sampah menegaskan, kemunculan EBT pengelolaan sampah sebagai limbah menjadi sorotan.
Langkah kecil dan terkesan sederhana namun memiliki dampak besar dalam kampanye transisi energi yang dapat dilakukan oleh milenial dan Gen Z adalah melakukan sosialisasi EBT dari akun sosial media mereka masing-masing.
Baca Juga : Di Kota Assac, Perancis, Pembangkit Listrik dari Turbin Jadi Destinasi Wisata
Hal lain yang dapat dilakukan oleh generasi secara nyata adalah hemat energy seperti pengunaan listriki. “Lakukan hal sederhana ini seperti mengatur penggunaan AC, charge HP, main game sambil charge baterai yang nggak pernah kelar-kelar, menggunakan transportasi umum, dan lainnya,” urai Dita.
Dita berharap, generasi milenial dan Gen Z mau belajar hal baru dan tidak takut untuk jadi yang pertama, karena yang pertama akan selalu dikenang. “Zaman terus berputar, jadilah generasi yang bijak dan bertanggung jawab untuk diri sendiri serta lingkungan sekitar,” pungkasnya. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Istimewa