
WARTAEVENT.com – Pontianak. Perkembangan internet dan media sosial telah mengubah cara orang berinteraksi, membangun jejaring, bekerja, dan belajar. Bagi pelajar yang kerap bersentuhan dengan teknologi digital, kecakapan atau literasi menjadi penting untuk ditingkatkan.
Tidak hanya dalam menunjang proses belajar, melainkan juga bersosialisasi. Etika digital juga harus dipahami, agar terhindar dari ancaman perundungan yang banyak mengintai remaja dan pelajar.
Baca Juga : Internet Bisa Menjadi Sumber Pengetahuan, tapi Penggunaannya Harus Penuh Waspada
Demikian yang mengemuka dalam webinar bertema “Menjadi Pelajar yang Beretika di Dunia Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (31/8).
Hadir sebagai narasumber adalah dosen sekaligus anggota Japelidi Diana Anggraeni; relawan TIK Kota Bogor Dedih Sofian; dan Jawara Internet Sehat 2022 Provinsi Kalimantan Selatan Enny Tridha Rahmina.
Baca Juga : Sebarkan Konten Positif, Gaungkan Budaya Lokal di Ruang Digital
Dalam webinar tersebut, Diana Anggraeni menyampaikan materi etika digital dengan tema ‘Bijak Menggunakan Media Sosial’. Kita saat ini berada dalam dunia yang teknologinya berkembang masif.
Terjadi perubahan dalam berinteraksi seiring meningkatnya pengguna internet. Interaksi ini menciptakan standar baru mengenai etika. Salah satu kompetensi literasi digital terkait netiket ini yakni membentengi diri dari dampak negatif ruang digital.
Kemudian, Dedih Sofian menyampaikan materi kecakapan digital dengan tema ‘Jadilah Pelajar yang Cerdas di Era Digital: Cakap Bermedia Digital’. Saat ini sebanyak 204,7 juta masyarakat Indonesia sudah terhubung dengan internet.
Sebanyak 191,4 juta diantaranya aktif bermedia sosial. Sayangnya, banyaknya pengguna internet tidak dibarengi dengan kecakapan digital. Cakap digital berarti mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencari informasi, dan aplikasi percakapan.
Baca Juga : Ini Cara Bangun Citra Positif untuk Mendorong Interaksi dan Kolaborasi di Internet
Media sosial bisa juga dimanfaatkan dalam proses belajar dan mengembangkan karier. “Media sosial bisa dimanfaatkan untuk sarana riset, personal branding, berjejaring, mendapatkan masukan, dan mendapatkan informasi seputar pendidikan dan karier,” ucap Dedih.
Terakhir, Enny Tridha Rahmina menambahkan materi keamanan digital dengan tema ‘Hindari Cyberbullying di Ruang Digital (Digital Safety)’. Semakin mudah teknologi digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, maka semakin rentan pula keamanannya.
Baca Juga : Hati – Hati dengan Investasi yang Kian Mudah, Perlu Dibentengi dengan Kecakapan Digital
Untuk itu, diperlukan kemampuan menjaga keamanan digital, baik perangkat, akun, maupun data-data pribadi di ranah digital. Salah satu ancaman dari ketidakamanan digital yakni potensi perundungan digital, apalagi ketika terjadi kebocoran data.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Baca Juga : Internet untuk Produktivitas Perlu Dibarengi dengan Kecakapan Digital
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]
- Editor : Fatkhurrohim