Satu Dasawarsa, DCF Terbukti Meningkatkan Ekonomi di Kawasan Negeri Atas Awan
wartaevent.com – Banjarnegara. Annual event Dieng Culture Festival (DCF) telah memasuki usia Satu Dasawarsa. Di tahun ke 10, DCF telah diselenggarakan dari tanggal 2 – 4 Agustus 2019 kemarin. Tak hanya mampu menjadi magnit bagi wisatawan Mancanegara (wisman) maupun Wisatawan Nusantara (Wisnus), DCF pun terbukti ampuh dan efektif menjadi media untuk mempromosikan wilayah Dieng Kulon, Jawa Tengah.
Alif Fauzi, Ketua Panitia Dieng Culture Festival di Dieng Kulon, Banjarnegara, Sabtu (03/08/2019), mengatakan, event DCF juga dinilai mampu membawa dampak ekonomi dari sisi pariwisata bagi masyarakat Dieng Kulon di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Baca Juga : 30 Milyar Mengalir Selama Dieng Culture Festival 2018
Ini dibuktikan dengan penuhnya okupansi hotel dan ratusan homestay di kawasan Dieng selama penyelenggaraan event tersebut. Wisatawan bahkan telah memesan kamar sejak Januari 2019, jauh sebelum event ini diadakan.
“Pada tahun 2018, kami telah memperkirakan dengan Pemerintah Provinsi, Selama perhelatan DCF terhitung ada Rp58 miliar. Jumlah itu, sama dengan jumlah penjualan hasil panen kentang selama sata tahun,” katanya.
Di tempat terpisah, Esthy Reko Astuty, Ketua Tim Pelaksana Calender of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengatakan, gelaran DCF ini memang sangat konsisten dan menjadi agenda wajib bagi wisatawan khususnya generasi milenial untuk menyaksikan event yang berada di ketinggian 2300 meter di atas permukaan laut itu.
“DCF ini menjadi sarana agar masyarakat turut merasakan dampak pariwisata juga. Semua diajak untuk menyukseskan DCF 2019 dan semua diajak untuk sadar pariwisata,” kata Esthy Reko Astuti.
Baca Juga : DCF 2018 Menjadi Berkah Bagi Warga Dieng
DCF yang masuk satu dekade ini menyuguhkan beberapa atraksi yang ditunggu, mulai dari Senandung Atas Awan dimana beberapa artis seperti Gugun Blues Shelter, Pusakata, Djaduk Ferianto, dan Isyana Sarasvati. Ada pula Festival Domba Batur, Java Coffee Festival, Sendra Tari Tradisional, pemotongan rambut gimbal, dan yang paling ditunggu adalah pelepasan lampion yang menjadi bagian dari Sky Lantern Festival.
Aktivitas menyalakan lampion hingga menerbangkannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke DCF. Namun informasi dari akun instagram resmi DCF @festivaldieng, Pelepasan Lampion kali ini menjadi yang terakhir setelah satu dekade DCF berlangsung.
“Terima kasih Indonesia, ini adalah tahun terakhir Dieng Culture Festival dengan lampion, tahun depan kita tidak akan menggunakan lampion lagi. Terima kasih yang telah mendukung kami kalian yang terbaik sampai jumpa di jazzatasawan 2020,” tulis @festivaldieng di halaman instastory nya. [*]