News

Seberapa Besar Cyberspace Effect Bagi Perilaku Manusia? Simak Penjelasannya Berikut ini!

WARTAEVENT.com – Tuban. Media sosial (medsos) dinilai sudah menjadi kebutuhan khusus bagi masyarakat. Namun kebanyakan dari mereka tidak tahu bahaya karena memang efeknya tidak terasa secara kasat mata.

Mohamad Ali Mas’ud, Kakomli Teknologi Informasi SMK Manbali Futuh Tuban, menjelaskan dunia maya yang berisi internet serta media sosial perlahan membuat penyakit di dalam diri yang menjadikan manusia jatuh pada perilaku menyimpang.

“Jadi apa yang selalu ditawarkan oleh dunia maya merangsang sebuah hormon beracun yang membuat orang selalu gelisah ingin posting atau selalu ingin melihat medsos padahal bukan dari hati dan seolah-olah alami padahal itu by desain,” ujar Ali, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).

Menurutnya, efek dari dunia maya (cyberspace) sangatlah berbahaya karena selain tidak terlihat, berdampak pada sel-sel manusia yang seakan-akan itu menjadi keharusan. Contohnya, dari seberapa banyak jumlah like atau followers yang harus didapat pada sosial media. Itu merubah perilaku manusia dan yang menjadi dasar utama adalah angka. Jadi semakin banyak angka, kita menjadi bisa lebih bahagia.

Adapula, perilaku yang menjadikan manusia memposting sebuah kejadian tanpa hati nurani. Seperti banyaknya kecelakaan yang harusnya dibantu atau ditolong, malah kini orang cenderung untuk memposting dahulu di media sosial.

“Gadget itu merusak sel-sel kita, karena dia bisa membuat manifestasi berlebih. Contohnya seperti ada postingan sosmed membuat kita sakit hati lalu efeknya gak mau makan, susah tidur. Itu kan berbahaya karena tidak kita disadari,” jelasnya.

Lanjutnya, terlepas dari itu semua, arus globalisasi yang kuat saat ini bahkan bisa menggerus visi misi bangsa yaitu Pancasila, khususnya Sila Pertama.

“Terkait dengan arus kuat globalisasi membuat deviasi visi negara tanpa kita sadari dan membuat sistem yang bisa membuat karakter kita lemah,” tambahnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, (21/7/2021) juga menghadirkan pembicara Faridalatus Sya’adah (Dosen STAI Al-Anwar & Guru SMKN 1 Tambak Bayo Tuban), Tiurida Lily Anita (Faculty Member Binus University), Fauzin (Ketua Pusat Penelitian Hukum, Ham dan Kebijakan Publik LPPM UTM), dan Purwo Arif Prayogo sebagai Key Opinion Leader

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply