News

Selain Kolaborasi, Kecakapan Digital Penting dalam Pembelajaran Digital

Mengawali paparannya, Anik Nur Qomariyah menyampaikan, membangun diskusi yang bermanfaat dan positif di ruang digital menjadi sangat penting. Pasalnya, pemanfaatan internet di Indonesia untuk pencarian informasi mendapat porsi terbesar berdasar survei pada Januari 2024, yakni sebesar 83,1 %.

Selebihnya adalah untuk menjaga hubungan pertemanan dengan kolega maupun menjaga hubungan dengan saudara lewat media sosial, serta kegiatan untuk mencari ide atau inspirasi.

Baca Juga : Atasi Kesenjangan Digital di Tanah Air, Kemenkominfo Kampanyekan Literasi Digital

“Internet, khususnya media sosial, memungkinkan setiap individu dapat berpartisipasi dalam berbagai bentuk, seperti menyebarkan informasi, memberikan komentar, bahkan beradu argumen dengan pihak lain dalam diskusi tersebut,” ucapnya.

Agar diskusi di internet maupun di ruang digital memberi manfaat yang positif, lanjutnya, dibutuhkan semangat kebersamaan antar sesama pengguna ruang digital. Selain itu, setiap individu yang terlibat harus sama-sama menerapkan dan menegakkan etika digital.

Baca Juga : Pemerintah Akselerasi Pengembangan SDM Digital, Targetkan 50 Juta Penduduk Teliterasi Digital hingga 2024

Novi Kurnia menambahkan, dibutuhkan kolaborasi yang apik antar pemangku kepentingan dalam program pembelajaran digital. Kolaborasi tersebut antara lain melibatkan guru dengan murid, sesama murid, atau kolaborasi antar pengguna ruang digital lewat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan antara lain dengan penyediaan materi pembelajaran, penyediaan platform, maupun instrumen pembelajaran. “Namun, patut diingat bahwa semangat kolaborasi tersebut harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.

Baca Juga : Jika Memahami Literasi Digital Maka Tidak Akan Membuat Malu Warga Indonesia

Sementara itu, menurut Adriyan Dwi Perkasa, dalam pembelajaran digital mensyaratkan individu yang cakap digital. Artinya, individu tersebut harus bisa mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital.

Antara lain mesin pencarian di internet, aplikasi percakapan, media sosial, lokapasar, hingga dompet digital. “Ada pula tuntutan untuk menguasai perangkat lunak dengan optimal agar bisa mencegah dan mengatasi potensi bahaya serangan siber,” katanya.

Baca Juga : Agar Tidak Menyebar Hoax, Orang Tua pun Perlu Mendapat Literasi Digital

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (*)

Leave a Reply