Selangkah Menjadi Netizen Yang Pintar
WARTAEVENT.COM, Kab. Trenggalek – Pertumbuhan penetrasi smartphone dan media sosial yang tidak diimbangi literasi digital menyebabkan berita palsu alias hoaks merajalela di Indonesia. Informasi menyesatkan banyak beredar melalui aneka jalur digital, termasuk situs online dan pesan chatting.
Hal itu diungkapkan Soni Mongan, Konten Kreator / Entertainer, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, (8/7/2021). Ia mengatakan jika tidak hati-hati, netizen bisa termakan tipuan hoax, atau bahkan ikut menyebarkan informasi palsu yang boleh jadi sangat merugikan bagi pihak korban fitnah.
Untuk itu ada tiga kiat yang dapat membantu untuk mengidentifikasi informasi yang salah ketika menemukan berita atau pesan apa pun di media sosial.
- Cek Headline atau Judul Berita. Pastikan berita yang dibaca tidak mengandung topik sensasional, atau tidak masuk akal. “Seperti contohnya, ketika gempa bumi terjadi, sudah pasti berita yang mengatakan gempa susulan dengan skala lebih besar dapat dipastikan adalah berita bohong, karena gempa tidak bisa diprediksi sama sekali,” katanya.
- Cek Sumber Berita. Pastikan berita yang dibaca berasal dari sumber yang tepercaya, entah artikel tersebut berasal dari penerbit yang sangat terkenal, atau ditulis oleh seorang ahli.
- Cek Keseluruhan Isi Berita. Soni menambahkan, tidak kalah penting adalah biasakan membaca seluruh isi berita. Berita palsu biasanya menyertakan sumber yang terlihat kredibel, seperti tips kesehatan dari dokter terkenal.
“Kita dapat dengan mudah menelusuri nama dokter di internet. Jika nama dokter tidak ditemukan dan artikelnya, dapat dipastikan bahwa berita tersebut adalah berita palsu. Selain itu, kita juga dapat memeriksa melalui sumber terpercaya lainnya seperti situs web khusus medis,” ujarnya.
“Dengan mengikuti tiga tips di atas dan memegang prinsip tidak hanya menjadi trigger happy, Anda telah maju selangkah menjadi netizen yang pintar,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (8/7/2021) juga menghadirkan pembicara Muhammad Imron Rosadi (Ketua RTIK Kabupaten Pasuruan & Kaprodi dan Dosen Teknik Informatika Universitas Yudharta Pasuruan), Acep Syaripudin (Penggiat Internet Sehat & Founder MADE-Initiative), dan Ponco Bagyo Susilo (Relawan TIK).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.