Sentra Kerajinan Gamelan Mustika Laras Menjadi Destinasi Wisata Kota Nganjuk
Wartaevent.com, Nganjuk- Gamelan merupakan salah satu dari sekian banyak alat musik yang melekat dengan adat dan budaya Jawa.Harmonisasi suara yang dihasilkan alat musik instrumental ini sangat khas ketika dimainkan.
Di zaman yang sangat pesat perkembangan dunia tekhnologi ini, Didik Adiono membawa brand Mustika Laras justru melestarikannya dengan menjadi pengrajin gamelan. Pria yang memiliki latar belakang pendidikan teknik ini pun tak segan menekuni warisan leluhurnya itu. Di kota Nganjuk, Jawa Timur, nama Mustika Laras yang berlokasi di Desa Jatirejo, Kecamatan Loceret, sudah tak asing bagi penikmat kesenian Jawa.
Terang Didik , memproduksi gamelan membutuhkan tangan-tangan yang ahli. Tidak banyak orang yang mau dan bertahan menggeluti usaha ini. Karena, jenis gamelan sangat banyak, namun untuk memproduksi satu unit dan satu nada saja dibutuhkan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa. Bahkan membutuhkan waktu yang panjang.
Mulai dari membakar bahan baku kuningan, kata Adi, memande atau memukulnya hingga menjadi lembaran dan mengelas serta menghaluskannya hingga menghasilkan nada yang berbeda-beda. “Pekerjaan ini sudah kami lakukan sejak dari zaman ayah saya, Bapak Nurhadi di tahun 1959. Sedangkan yang saya jalani ini mmasuk generasi ketiga,” ujarnya.
Setiap satu jenis gamelan, lanjutnya, dikerjakan oleh para karyawannya. Sedang tugasnya langsung melaras atau menyetem alat gamelan ini untuk menghasilkan nada-nada yang berbeda sesuai keinginan. Mulai dari gong, kempul, kenong, bonang, gender, slentem, saron dan masih banyak lagi.
Setiap set gamelan, harganya bervariasi tergantung bahan yang pakai untuk membuatnya. Mau pilih dari besi atau kuningan harganya juga beda, harganya dari puluhan juta hingga ratusan juta.
Gamelan yang diproduksi oleh Didik ini, saat ini sudah merambah pasar manca negara. Ia bertutur tentang usaha kerajinan gamelan Jawa. Populeritas gamelan Mustika Laras merambah ke Jakarta, Blora, Bali, hingga Singapura.