Travel

Sikka Underwater, Kembalinya Sang Primadona Wisata Selam Nusa Tenggara Timur

Warta Event – Jakarta. Komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Timur untuk fokus mengembangkan pariwisata dapat dilihat dari keseriusannya dalam membenahi sarana dan fasilitas pendukung serta promosi yang gencar dilakukan guna menancapkan eksistensi sebagai destinasi primadona, terutama untuk wisata selam, bukan hanya di Indonesia melainkan juga untuk tingkat dunia.

Frans Lebu Raya, Gubernur Nusa Tenggara Timur, mengatakan, Buku Sikka Underwater menampilkan kekayaan budaya dan keindahan alam Sikka, utamanya tentang alam bawah laut dan biota laut di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sajian visual dalam buku ini merupakan kontribusi dari peserta lomba foto bawah laut yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur.

“Seperti buku-buku sebelumnya, buku Sikka Underwater menjadi dokumentasi visual tentang kekayaan hayati wilayah NTT yang penting bagi generasi mendatang. Dalam buku ini terekam bagaimana alam bawah laut Sikka telah pulih dari kerusakan dahsyat yang terjadi akibat gempa besar di tahun 1992,” ungkap Frans. Saat melaunching buku underwater Kabupaten Sikka pada hari Kamis (21/12/2012) di Balairung Soesilo Soedarman, Genung Kementerian Pariwisata.

Gubernur NTT pun menegaskan, buku ini merupakan ajakan untuk bersama berusaha meningkatkan daya saing, perekonomian sekaligus menjaga dan melindungi keindahan dan kekayaan alam, termasuk perikanan dan sumber energi yang ada agar terus berkelanjutan, sehingga dapat menguatkan perekonomian masyarakat.

Sikka Underwater (2)

Dan, buku Sikka Underwater ini merupakan rangkaian dari seri buku tentang keindahan alam bawah laut Nusa Tenggara Timur, setelah seri terdahulu tentang Alor, Lembata, dan Flores Timur. Kehadiran seri buku ini merupakan upaya Pemda untuk memperkenalkan kecantikan alam dan kekayaan budaya di wilayahnya.

Penyelaman untuk pengambilan foto dilakukan di berbagai titik penyelaman, termasuk di sekitar Pulau Babi, Tanjung Darat, dan di pesisir pantai Maumere. Selain keragaman biota laut yang luar biasa, salah satu keunikan penyelaman di Sikka adalah dapat menyaksikan slot patahan lempeng sekitar 10 meter di dasar laut akibat terjadinya tsunami 1992, yang sekarang menjelma menjadi spot wisata selam baru yang tidak ada sebelumnya.

Rekaman visual yang didapatkan para kontributor foto selama penyelaman tertata dengan apik dalam buku berformat coffee table book, yang akan menjadi sarana publikasi dan promosi pariwisata untuk mengajak wisatawan domestik maupun mancanegara menginjakkan kakinya di Sikka.

Menikmati setiap foto dalam lembaran buku Sikka Underwater tidak hanya membuat kagum akan dahsyatnya ciptaan Tuhan yang ada di sana, namun juga mendongkrak keinginan untuk dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri keindahan wisata bahari yang ditawarkan Sikka. Menyaksikan keragaman kekayaan hayati dan budaya yang eksotis NTT sangat sulit untuk ditandingi destinasi lain. [Fatkhurrohim]