News

Sopan dan Bijak Berinteraksi di Ruang Digital Agar Tidak Menimbulkan Masalah  

WARTAEVENT.COM, Kota Depok – Berdasarkan populasi 274,9 juta penduduk Indonesia, sebanyak 202,6 juta telah terhubung dengan internet. Namun jumlah gadget jauh lebih besar dibanding penduduk Indonesia sendiri yaitu 345,3 juta dan terdapat 170 juta pengguna yang aktif di media sosial. 

Dwi Prasetyo, Wakabid Humas di SMP Negeri 20 Depok mengatakan, jumlah warga digital di Indonesia terus meningkat. Dari data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terdapat kenaikan sebesar 8,9% dari tahun 2019 hingga 2020. Aktivitas chatting merupakan yang tertinggi, disusul untuk mencari informasi, media sosial, transaksi keuangan. Meningkatnya pengguna internet berdampak pada meningkatnya penggunaan media sosial dan transaksi online. Menurut We Are Social sebanyak 93% orang Indonesia pernah melakukan pencarian produk dan transaksi daring.

“Peningkatan tadi menimbulkan dampak lain, salah satunya investasi bodong yang mengakibatkan kerugian negara dari tahun 2011 hingga 2020 mencapai Rp114,9 triliun menurut data Otoritas Jasa Keuangan,” katanya saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Kamis (7/10/2021). 

Berkaitan dengan itu etika berinteraksi di media sosial bukan hanya soal kepantasan, tapi juga pertanggungjawaban. Karena jika tidak menggunakan akun media sosial dengan semestinya maka bisa membawa masalah. Bahkan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat memblokir akun media sosial pada masa pandemi ini yakni sebanyak 1300 akun Facebook, 15 akun Instagram, 424 akun Twitter dan 20 akun YouTube di tahun 2020. Pemerintah pun telah mengeluarkan regulasi terkait konten di internet. 

Etika saat berinteraksi di ruang digital di antaranya penggunaan bahasa yang baik dan sopan, termasuk saat mengunggah foto dan video sebaiknya mengedepankan nilai-nilai kesopanan, tidak mengandung SARA maupun pornografi. Selanjutnya bijaksana dalam menggunakan tanda like, share, dan komen, serta saat menggunakan foto maupun karya orang lain cantumkan sumber. Sebagai warga digital partisipasi untuk menciptakan ekosistem yang sehat pun diperlukan, yakni dengan ikut aktof melaporkan akun yang meresahkan dan jangan memberikan informasi yang bersifat pribadi di ruang digital. 

Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Sugiarti, Instruktur dari VCT Jawa Barat, Shandy Susanto, Dosen Universitas Podomoro, dan Puguh R. Ismail, Instruktur Edukasi4ID.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply