Survei Herbalife Nutrition : Banyak Mitos Tentang Nutrisi di Medial Sosial
wartaevent.com – Jakarta. Herbalife Nutrition, hari ini Senin (08/06/2020) merilis sejumlah temuan dari “Survei tentang Mitos Nutrisi di Asia Pasifik 2020” (Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2020).
Menurut survei ini, media sosial menjadi sumber informasi tentang nutrisi yang paling banyak digunakan konsumen Asia Pasifik.
Baca Juga : Kemenperin Miliki Jurus Pulihkan Sektor Industri Terdampak Covid-19
Hampir tujuh dari 10 konsumen (68%) memanfaatkan media sosial setiap bulan untuk mencari informasi tentang nutrisi. Namun, banyaknya misinformasi dan mitos tentang nutrisi di internet menjadi hambatan utama bagi konsumen untuk memperoleh informasi yang akurat.
Herbalife Nutrition ingin memahami tingkat pengetahuan nutrisi yang dikuasai konsumen Asia Pasifik, dan mengungkap beberapa mitos tentang nutrisi yang banyak dipercayai konsumen.
Untuk itu, Herbalife Nutrition mengadakan “Survei tentang Mitos Nutrisi di Asia Pasifik 2020” dengan melibatkan 5.500 responden di sejumlah negara, termasuk Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, serta Vietnam pada bulan Maret 2020.
Dalam kuisioner pengetahuan umum tentang nutrisi yang turut dicantumkan dalam survei tersebut, kurang dari seperempat (23%) responden yang berhasil menjawab setengah atau lebih pertanyaan dengan benar.
Rendahnya Pengetahuan Nutrisi
Hal ini tak hanya mencerminkan rendahnya pengetahuan nutrisi di kalangan konsumen Asia Pasifik. Namun, survei tersebut juga mengungkapkan, kurang dari empat di antara 10 konsumen (38%) yang merasa percaya diri dengan pengetahuan nutrisi yang dikuasainya.
Stephen Conchie, Senior Vice President & Managing Director, Asia Pasifik, Herbalife Nutrition mengungkapkan, di tengah maraknya sumber informasi tentang nutrisi dan banyaknya mitos tentang nutrisi, konsumen semakin menemui tantangan besar untuk memperoleh informasi yang akurat, serta membedakan fakta nutrisi dari fiksi.
Baca Juga : Buba Soul: Minuman Inovasi Gaya Hidup Sehat Millennial
“Lewat sejumlah temuan dari survei ini, kami ingin mengungkapkan beberapa kesenjangan informasi tentang nutrisi dan mengatasinya demi membantu konsumen dengan pengetahuan nutrisi yang dibutuhkan,” tambah Stephen.
Media sosial jadi sumber informasi, namun paling tidak tepercaya. Saat konsumen ditanyai tentang beberapa sumber untuk mencari informasi tentang nutrisi:
68% berkata bahwa mereka memanfaatkan media sosial;
64% mengandalkan teman dan keluarga, serta
59% memanfaatkan media penerbitan dan situs web setidaknya satu kali dalam sebulan
Tingkat Kepercayaan Rendah
Meski media sosial tampil sebagai kanal yang paling sering digunakan, namun tingkat kepercayaan konsumen paling rendah terhadap keandalan media tersebut dalam menyajikan informasi yang akurat.
Hanya tiga dari 10 konsumen (30%) yang sangat memercayai akurasi informasi yang diperoleh dari media sosial;
Namun, lebih dari tujuh di antara 10 konsumen (72%) sangat meyakini akurasi informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan.
Lebih dari setengah konsumen (54%) memiliki tingkat kepercayaan yang besar terhadap akurasi informasi dari perusahaan nutrisi.
Dalam hal manfaat dari sumber informasi nutrisi, kurang dari setengah konsumen (48%) berkata bahwa informasi dari media sosial sangat atau benar-benar berguna.
Sebaliknya, konsumen menilai informasi nutrisi dari tenaga kesehatan (74%), perusahaan nutrisi (60%), serta media penerbitan dan situs web (53%) lebih bermanfaat. [*]
- Penulis : Sofia Nurmala S
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo Utama : Freepik