Profile

Tentang Desain Pengembangan Destinasi Pariwisata Waduk Jatigede Sumedang (2)

wartaevent.com – Sumedang. Wilayah Sumedang sesungguhnya telah ada serta berkembang sudah cukup lama, dan kini usianya telah mencapai 441 tahun, sehingga telah memunculkan berbagai karya budaya yang khas bahkan unik.

Memiliki wilayah seluas 1.522,2 km2 yang terbagi dalam 26 Kecamatan dan 270 Desa dengan jumlah penduduk ± 1,3 juta jiwa atau rata-rata tingkat kepadatan 854 jiwa/km2 dan tingkat kepadatan tertinggi ada di Sumedang kota.

Baca Juga : Tentang Desain Pengembangan Destinasi Pariwisata Waduk Jatigede Sumedang

Laporan BPS menyebutkan tahun 2010 penduduk miskin diperkirakan sebesar 12,94 % dari jumlah penduduk Kabupaten Sumedang, tahun 2016 turun menjadi 10,57 % dan tahun 2018 diperkirakan turun dikisaran angka satu digit yakni 9 %. Ini setara lebih rendah sedikit dengan angka kemiskinan nasional yakni diperkirakan mencapai 9,66 % pada tahun 2018.

Posisi strategis wilayah Kabupaten Sumedang yang bersinggungan wilayah utara-selatan dan barat-timur Jawa Barat, menjadikan wilayah Kabupaten Sumedang sebagai titik singgung (hub) sebagaimana fakta perkembangan aksesibilitas darat termasuk keberadaan jalan bebas hambatan (tol).

Adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati telah merubah lanskap aksesibilitas nasional terutama Jawa Barat. Keadaan ini tentunya akan memberikan pengaruh perekonomian termasuk aspek pariwisata di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga : Jatigede Diusulkan Jadi KEK Pariwisata

Namun besar kecilnya nilai tambah (value) yang diperoleh Kabupaten Sumedang sangat tergantung pada bagaimana mensikapi serta mensiasati situasi dan kondisi tersebut, untuk selanjutnya dirumuskan dalam rencana, strategi, dan aksi.

Dahulu, Kabupaten Sumedang cukup berwibawa dan pernah menyandang wilayah dengan lingkungan yang prima sehingga memperoleh penghargaan Adipura.  Sebagai bukti, selanjutnya dilambangkan dengan membuat monumen dipersimpangan pusat Sumedang kota. Hingga saat ini monumen Adipura masih kokoh ditengah lingkungan yang gersang dan sumpek. [*/Bagian 2 dari 4 Tulisan/M. Faried/Pemerhati Pariwisata & pernah sebagai Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri-Kementerian Pariwisata]