Site icon WARTAEVENT.COM

Tidak Menjamin 100 Persen Aman, Lindungi Data Dirimu di Internet, Ini Caranya

WARTAEVENT.com – Pontianak. Tingginya aktivitas masyarakat dengan teknologi internet dan media sosial menimbulkan isu penting yang harus diwaspadai, yakni terkait keamanan digital.

Apalagi modus-modus kejahatan di internet terus berkembang dan tanpa disadari bisa menghampiri pengguna lewat berbagai aktivitas di ruang digital. Menjaga data pribadi dan sehat berinternet dengan tidak berlebihan mengumbar informasi pribadi menjadi salah satu upaya terhindar dari kejahatan siber.

Baca Juga : Jangan Mau jadi Korban, Ini Cara Pilih Pinjol yang Aman dan Legal

Demikian yang mengemuka dalam webinar bertema “Jaga Data Pribadi Agar Diri Aman di Ruang Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (09/09/2022).

Hadir sebagai narasumber adalah dosen Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia Cut Meutia Carolina; jurnalis dan content writer Achmad Rafiq; dan Anggota RTIK Indonesia Dasep Purnama Hidayatullah.

Baca Juga : Internet Bisa Menjadi Sumber Pengetahuan, tapi Penggunaannya Harus Penuh Waspada

Dalam webinar tersebut, Cut Meutia Karolina menyampaikan materi kecakapan digital dengan tema ‘Cakap Bermedia Digital (Yuk, Lindungi Data Pribadi di Dunia Digital)’. Perangkat digital dan media sosial adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan kita saat ini. Pengguna internet terus bertambah.

Infrastruktur digital juga terus dibangun. Sayangnya, semua kemajuan itu tidak diikuti dengan literasi digital. Padahal pengguna internet perlu membekali diri dengan kecakapan digital, agar terhindar dari dampak buruk internet dan media sosial.

Baca Juga : Sebarkan Konten Positif, Gaungkan Budaya Lokal di Ruang Digital

Salah satu kecakapan yang diperlukan adalah mampu melindungi data pribadi meliputi nama lengkap, alamat email, KTP, identitas lengkap vaksin, foto KK, foto kartu kredit, data lokasi, data kesehatan, dan penghasilan.

Kemudian, Achmad Rafiq menyampaikan materi keamanan digital  dengan tema ‘Hati-hati Rekam Jejak Digital’. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan teknologi internet membuat orang percaya begitu saja, menerima begitu saja, tanpa melihat risiko, adakah bahaya yang mengancam.

Padahal ada potensi bahaya seperti penipuan ataupun pencurian akun. Karena itulah diperlukan pemahaman akan keamanan digital, baik daring maupun luring. Tidak hanya untuk melindungi data yang dimiliki, tetapi juga data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Juga : Ini Cara Bangun Citra Positif untuk Mendorong Interaksi dan Kolaborasi di Internet

“Cara merawat jejak digital yaitu cari tahu jejak digital dengan mengetik nama di mesin pencarian, atur privasi di perangkat dan media sosial, periksa cookies perangkat, gunakan kombinasi kuat untuk kata sandi, dan lainnya,” jelasnya.

Terakhir, Dasep Purnama Hidayatullah menyampaikan materi ‘Aman Bermedia Digital’. Belakangan banyak muncul kasus kebocoran data. Dari Januari 2022 terjadi kasus kebocoran seperti ebocoran data Bank Indonesia, pasien Kemenkes, Ditjen Pajak dan Kartu Prakerja, BIN, PLN, serta lainnya.

Baca Juga : Hati – Hati dengan Investasi yang Kian Mudah, Perlu Dibentengi dengan Kecakapan Digital

Dampak dari kebocoran data antara lain munculnya potensi kejahatan penyalahgunaan data pribadi. Diperjualbelikan di forum-forum. Digunakan untuk profiling politik, penipuan online, dan lain-lain.

Pencurian data menggunakan berbagai modus, misalnya malware (virus, worm, trojan horse, ransomware, spyware), phishing dan scamming (peretasan akun, impersonasi, penjual palsu, loker palsu, dan modus percintaan), serta social engineering.

Baca Juga : Internet untuk Produktivitas Perlu Dibarengi dengan Kecakapan Digital

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]

Exit mobile version