Travel

Jabang Bayi ini Minta Mendaki Ranu Kumbolo

Warta Event – Lumajang.KEGEMARAN akan mendaki gunung memang selalu menarik perhatian siapa pun. Termasuk perempuan yang sedang hamil. Febri (25 tahun), asal Malang, Jawa Timur, yang tengah mengandung memasuki bulan keenam kehamilan didampingi  suaminya Fadli melakukan aktivitas mendaki gunung ke Ranu Kumbolo.

Saat bertemu di pos dua, pada hari Minggu (8/04/2018) lalu,Febri mengungkapkan, sejak usia kandungan memasuki bulan ketiga, dirinya mengaku ngidam naik gunung. Hasrat untuk naik gunung pun terus membuncah.

Meski demikian, dengan segala pertimbangan, kedua pasangan muda ini dengan didampingi kedua orang tuanya pun akhirnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memuluskan hasrat si jabang bayi. Setelah di tensi bagus dengan hasil 100/70, dan mendapat restu orang tua akhirnya Febri bersama suaminya mendaki gunung dengan tujuan Ranu Kumbolo.

“Awalnya sempat takut. Akan tetapi keinginan begitu kuat. Waktu ngidam tiga bulan jabang bayi ngajakin naik gunung terus. Dulu saat hamil muda memang nggak berani. Setelah konsultasi dengan dokter dan mendapat ijin orang tua baru kita naik gunung,” ungkap Febri.

Selama perjalanan mendaki gunung, Febri mengaku tidak membawa beban berat. Ia hanya membawa beban seberat 35 kg dan susu hamil. Kala dirasa lelah, Ia pun berhenti. Ia bersama suaminya pun mendaki secara santai. “Dulu kita naik gunung nggak bawa nasi. Tapi sekarang bawa nasi. Kemudian bawa susu hamil juga,” ungkap Febri.

Seperti dilansir dari laman babycenter.com, kegiatan mendaki gunung memang seharusnya tidak dilakukan saat sedang hamil. Sebab, pada ketinggian tertentu kadar oksigen akan berkurang. Hal ini akan mentebabkan cepat lelah, dengan demikian janin yang sedang dikandungpun meiliki kemungkinan kekurangan oksigen.

Efeknya adalah dapat mengarah pada terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Meski demikian, bukan berarti wanita hamil tidak boleh naik gunung. Dalam ketinggian tidak lebih dari 2.590,8 mdpl wanita hamil masih cukup aman. Itu pun tidak boleh berhari-hari di atas.

Ranu Kumbolo yang memiliki luas 15 hektare dengan ketinggian 2.389 mdpl di bawah kaki Gunung Semeru memang mempunyai daya Tarik bagi siapa pun. Tak terkecuali wanita hamil. Udara yang sejuk, sunrise dari balik bukit Ranu Kumbolo memang sangat sentimental.

Hal ini pula yang membawa pasangan muda Febri dan Fadli untuk kembali bernostalgia saat kali pertama jalinan kasih mereka rajut. Perjumpaan Febri dengan Fadli kala itu di Semeru seolah ingin dipertegas kembali oleh si jabang bayi yang memasuki umur enam bulan.

Febri, memang mengaku gemar mendaki. Dan Fadli adalah seorang ranger. Keduanya memang meiliki persamaan suka jalan dan mendaki. Pertama kali ke Gunung Semeru tiga tahun yang lalu. Sewaktu belum dirinya hamil untuk sampai ke Ranu Kumbolo hanya membutuhkan waktu 3 jam.

“Tapi sekarang pas hamil dari bawah kita berangkat jam 12 siang sampai jam 4 sore. Jadi sekitar 5 jam. Tapi kita jalannya sampai. Kalau capek kita berhenti,” pungkas Febri dengan diamini Fadli yang setia mendampingi selama perjalanan ke Ranu Kumbolo. [Fatkhurrohim]