Tiga Ranu Penuh Pesona di Kaki Gunung Semeru
Warta Event – Lumajang.PEMERINTAH Kabupaten memiliki potensi wisata minat khusus. Utamanya adalah wisata adventure atau wisata petualangan. Dan, memang tidak dipungkiri, gunung Semeru menyimpan daya tarik tersendiri akan keindahan alamnya.
Bagi traveler yang hendak mengeksplore keindahan alam Gunung Semeru dan tidak harus sampai ke puncak Mahameru, mereka dapat menjelajah tiga ranu yang ada di kaki gunungnya. Ranu atau mafhum disebut juga sebagai Danau adalah bagian terkecil dari sekian banyak untuk diekplorasi dari kedua gunung tersebut.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ini terdapat tiga ranu, yakni Ranu Pani, Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo. Dari masing-masing ranu tersebut menyimpan pesona keindahan tersendiri. Ketinggian dan karakteristik medan untuk ke ranu tersebut berbeda-beda.
Tidak hanya itu saja, ketiga ranu di kaki Gunung Semeru ini pun memiliki cerita unik tersendiri. Kabut tipis, suhu udara, sunrise, hingga suasana yang ada disekitarnya pun sangat menarik untuk diceritakan dan diabadikan oleh setiap pendaki.
Ranu Pani, Adalah titik awal untuk menjelajah ranu di kaki Gunung Semeru. Posisi Ranu Pani berada di Desa Ranu Pani dengan ketinggian 2.100 mdpl. Suhu ekstrim di Ranu Pani dapat mencapai -2 derajat celcius. Dan luas Ranu Pani sekarang 0.75 hektare.
Warga atau penduduk setempat mayoritas masih asli suku Tengger yang merupakan keturunan Jawa pada masa Kerajaan Majapahit. Setiap tahunnya, warga desa Ranu Pani selalu menggelar ritual unan-unan dan bersih desa. Profesi penduduk setempat selain berkebun di lereng gunung mereka pun ada yang menjadi porter atau jasa pemandu pendakian gunung.
Beberapa tahun belakangan, keindahan alam Ranu Pani mulai terusik dengan adanya Salvinia (Salvinia Molesta). Tidak hanya mengusik keindahan alam, bahkan Salvinia ini mulai mengikis luas area. Semula, Ranu Pani memiliki luas area lebih dari 1 hektare. Namun kini hanya 0.75 hektare.
Bagi para pendaki gunung, Ranu Pani menjadi rumah sementara mereka sebelum mendaki. Sebab di Desa Ranu Pani ini para pendaki dapat menyetok kebutuhan logistik sebelum mereka naik ke puncak.
Ranu Regulo. Lokasinya masih di Desa Ranu Pani, Kec. Sneduro, Kabupaten Lumajang. Posisi Ranu Regulo berada di ketinggian 2.200 mdpl, dengan luas sekitar 0.75 hektare. Suhu ekstrim di Ranu Regulo dapat mencapai -4 derajat celcius.
Dari perkampungan Desa Ranupani, Ranu Regulo dapat ditempuh dengan jalan kaki antara 15-20 menit. Ranu Regolo termasuk salah satu dari enam ranu tersepi di Lumajang. Meski demikian, justru para traveler dapat merasakan betapa alam begitu dekat.
Di Ranu Regulo para traveler dapat mendengar jelas kicau suara burung, desiran angin yang datang dari lembah gunung. Dan merasakan betapa kabut dapat menyatu dengan kita. Para traveler dapat melakukan aktivitas lain seperti memancing dan camping.
Satu hal lagi, para traveler dapat melihat salah satu bunga yang unik yaitu anggrek hijau. Anggrek jenis ini dapat dengan mudah ditemui di area bibir ranu diantara lebatnya pepohonan yang ada. Cobalah nikmati Ranu Regulo saat sunrise. Betapa ranu ini begitu eksotik dan teramat sayang jika tidak diunggah ke media social seperti instagram dan atau facebook.
Ranu Kumbolo. Semenjak adanya film berjudul 5 CM, nama Ranu Kumbolo kian meroket. Banyak pendaki pemula dan masih muda seolaholah berlomba untuk sampai ke Ranu Kumbolo. Biasanya mereka mendaki secara berjamaah bersama rekan satu tim atau geng di sekolah atau kampus.
Dan, memang tidak dipungkiri, jika di Ranu Kumbolo menyimpan “magis” keindahan dan pesona tersendiri. Ranu yang tenang, rona sunrise yang indah, kabut yang menyapu pinggiran danau dan pepohonan yang tingi begitu menggoda setiap traveler yang datang.
Camping semalam di Ranu Kumbolo pun seakan kurang puas dan belum cukup untuk menceritakan akan daya tarik dan pesonanya. Itu sebabnya, saat kali pertama pada 9 April 2018 kali pertama jalur pendakian Semeru resmi dibuka, tidak kurang dari 250 orang menyambangi Ranu Kumbolo.
Ranu Kumbolo ini memiliki luas sekitar 15 hektare. Selain menjadi titik favorite bagi para pendaki gunung, Ranu Kumbolo pun menjadi tempat yang mengasyikan bagi para photographer lanskap.
Pada malam hari, jika memang cuaca cerah, para pendaki dan photogaper dapat dengan jelas gugusan galaksi Bimasakti. Kemudian di pagi hari kabut tipis akan menyapa para traveler dan pendaki yang bertenda di sepanjang bibir ranu.
Jelajah ranu di kaki Gunung Semeru semakin lengkap karena dipermudah dengan akses. Jika dari Jakarta, traveler dapat menggunakan pesawat Jakarta – Surabaya, kemudian dari Surabaya dapat dilanjut dengan carter mobil langsung ke Desa Ranu Pani melalui Alas Purno, Kec. Senduro, Kabupaten Lumajang. [Fatkhurrohim]