News

Tren Pekerjaan dan Dunia Usaha di Era Digital

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Fenomena pandemi Covid-19 sangat cepat mengubah perilaku kehidupan sehari-hari sehingga berdampak pada jenis-jenis pekerjaan dan tren usaha atau bisnis yang banyak digeluti.

“Tren pekerjaan di era digital sekarang seperti data analis di perusahaan, desainer video editor atau juga grafic desainer, programmer atau software developer (Coding), blogger/copywriter (penuli ), sosial media spesialis (pengelola akun medsos) atau digital marketer, produk photografer, guru online, content creator, hingga trading saham,” ungkap Sandi Reza Fahmi, Content Creator ketika berbicara sebagai Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021) siang.

Ia menambahkan, lapangan pekerjaan semua itu tidak harus sekolah formal, namun bisa didapatkan pada internet. Seperti online education, karena sudah banyak platform-platform yang bisa didapatkan secara gratis, sedangkan untuk usaha di dunia digital yaitu toko online.

“Ketika kita membuka toko online pastikan dulu benar-benar apakah kita menyukai bisnis yang digeluti,” jelasnya.

Lanjutnya, kelebihan bisnis diera digital tersebut cukup banyak, seperti pilihan beragam atau bervariasi, tidak harus melakukan satu bisnis saja tapi bisa secara paralel atau lebih dari satu. Selain itu jangkauan bisnis online lebih luas daripada offline yang hanya disekitar toko saja.

“Tapi kalau kita membuka toko online pangsa pasarnya bisa sampai ke luar negeri kalau produk yang menarik,” tutupnya.

Presiden Joko Widodo saat membuka program literasi digital nasional, mengungkapkan, tantangan di ruang digital semakin besar, konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat.

“Menjadi kewajiban kita bersama untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat melalui literasi digital,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden pun mencontohkan konten-konten negatif yang marak muncul di ruang digital, seperti hoaks, penipuan daring, perjudian daring, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga radikalisme berbasis digital.

Hal-hal itu perlu diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. “Dengan literasi digital kita minimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif,” ujarnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021) siang juga menghadirkan pembicara Addin Aditya (Dosen & Koordinator Penelitian dan Pengabdian STIKI Malang), Stephanie Olivia (Tenaga Ahli DPR RI), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasita Technology Indonesia), dan Syaifu Rachman (Praktisi Trader Saham Forex dan Gold).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply