Video Series ‘Jalur Pesona Indonesia’ Ini Angkat Kisah Inspiratif Wonderful People
WARTAEVENT.com – Jakarta. Deputi Bidang Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempersembahkan series ‘Jalur Pesona Indonesia.’
Video Promosi lima Destinasi Wisata Super Prioritas ini tidak sekadar memamerkan keindahan mempesona dari setiap destinasi, tetapi juga menginspirasi untuk menyelami kehidupan para ‘Wonderful People’ yang telah memulai era baru dalam ranah pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca Juga : Diikuti 133 Negara, World Tourism Network Summit 2023 Akan Gelorakan Sektor MICE di Bali
“Jalur Pesona Indonesia” akan membawa Anda menjelajahi cerita inspiratif individu-individu biasa yang mampu mengubah diri menjadi pencipta yang luar biasa, visioner, dan pelaku perubahan.
Adalah para “Wonderful People,” pahlawan lokal yang kisah keberhasilannya menjadi inspirasi. Contohnya adalah Kak Komo, pendiri komunitas longboard berprestasi di Labuan Bajo.
Selain itu, ada pula Sori Sitanggang, pelestari Mossak, silat dari tanah Batak. Kemudian Shilla, kartini selancar dari Mandalika, yang memukau wisatawan dengan event Kartini Goes Surf. Ada juga kisah Wawan Geni, seorang pelukis asal Magelang yang menciptakan karya seni dengan bahan obat nyamuk.
Tak hanya itu, kita juga akan diingatkan untuk menjaga alam seperti yang dilakukan oleh Daud Dalero, Pokdarwis Desa Bahoi yang melakukan pelestarian terumbu karang. Serta masih banyak lagi kisah menarik di tiap destinasinya.
Baca Juga : Wamenparekraf Angela di Forum PBB Tekankan Pentingnya Ekraf dalam Pembangunan Ekonomi Inklusif
Series sejumlah 10 episode ini akan ditayangkan setiap minggu melalui channel Youtube Pesona Indonesia mulai tanggal (14/09/2023). Dalam setiap episodenya, kalian ditemani dengan Salini Rengganis—petualang perempuan yang mencari inspirasi dari setiap perjalanannya.
‘Jalur Pesona Indonesia’ diharapkan dapat mengundang masyarakat untuk semakin cinta dan memahami kekayaan lima Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang melalui sudut pandang yang baru. [*]
- Editor : Fatkhurrohim