News

Cara AirAsia Merawat dan Menjaga Kelaikan Operasional Armada

wartaevent.com – Jakarta. Sejak akhir Maret, sebagian besar armada AirAsia Group yang berjumlah 282 pesawat telah terparkir di beberapa bandara di Asia. 

Di antara jumlah tersebut terdapat 28 unit pesawat yang terparkir di 4 lokasi di Indonesia sejak 1 April 2020 yaitu Jakarta, Denpasar, Medan, dan Surabaya. Namun, apa yang terjadi dengan semua pesawat ini? 

Baca Juga : AirAsia Layani Pemulangan 334 Orang WNI dari Dubai

Banyat Hansakul, Head of Engineering AirAsia Group, dalam siaran pers yang diterima redaksi mengatakan, pesawat AirAsia memang sedang berhibernasi, tapi banyak yang harus dilakukan untuk merawat adhi karya berteknologi canggih ini.

“Teknisi kami harus memastikan semua pesawat selalu dalam kondisi prima saat nantinya kami bersiap untuk mengudara lagi,” ucapny.

AirAsia telah mengaktifkan prosedur parkir jangka panjang (Long Term Parking Procedures) yang merupakan bagian pedoman perawatan pesawat atau Aircraft Maintenance Manual (AMM) yang dipersyaratkan oleh pabrikan pesawat Airbus. 

Pedoman yang ketat tersebut menjelaskan tentang prosedur dan perawatan rutin yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kelaikudaraan pesawat selama periode parkir jangka panjang.

Lokasi Parkir Pesawat 

Bandara basis operasi atau hub terbesar AirAsia berada di Kuala Lumpur dan Bangkok.

Tidak mudah mengawasi teknis dan perawatan pesawat untuk sebuah grup maskapai dalam situasi yang menantang ini. Pertanyaan pertama adalah dimana menyimpan ke-282 pesawat ini? 

“Bandara basis operasi atau hub terbesar kami berada di Kuala Lumpur dan Bangkok, tapi bahkan Bandara KLIA2 dan Don Mueang tidak mempunyai tempat parkir yang cukup untuk menampung semua pesawat kami,” tambah Banyat Hansakul. 

Baca Juga : AirAsia Indonesia Layani Cargo Charter Flight

Di Kuala Lumpur, AirAsia berhasil memecahkan masalah ini dengan memarkirkan sebagian pesawat di terminal kargo. 

Sementara di Bangkok jumlah tempat parkir benar-benar terbatas dan tidak mencukupi. Alhasil, AirAsia diparkirkan di taxiway yang telah disulap menjadi area parkir sementara oleh otoritas bandara. 

Memindahkan ke Hub Terdekat

Setelah mempertimbangkan banyak hal AirAsia memutuskan untuk memindahkan beberapa pesawat ke hub terdekat.

Setelah mempertimbangkan banyak hal AirAsia memutuskan untuk memindahkan beberapa pesawat ke hub terdekat lainnya seperti Phuket International Airport dan Utapao Rayong-Pattaya International Airport.

AirAsia juga harus mengidentifikasi masa parkir yang diperlukan untuk setiap pesawat, karena prosedur perawatan yang harus dilakukan terhadap pesawat ini berbeda-beda tergantung kategori masa parkir; kurang dari sebulan, 1 hingga 6 bulan, atau 6 bulan hingga setahun.

Baca Juga : 10 Langkah Mudah Pindahkan Penerbangan yang Dibatalkan AirAsia

Hampir semua pesawat yang terparkir tergolong ke dalam kategori pertama dan kedua. Sebagian kecil tetap dibiarkan aktif untuk sewaktu-waktu dapat digunakan membantu misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, atau untuk operasi kargo dan sewa.

Menjaga Kesiapan Pesawat

Teknisi akan menyalakan mesin pesawat dan APU secara berkala.

Untuk memastikan bentuk roda tetap terjaga akibat berada dalam posisi yang sama terlalu lama, pesawat perlu ditarik maju mundur, atau disanggah lalu rodanya diputar untuk mengurangi tekanan pada bagian yang menempel pada aspal. 

Teknisi juga akan menyalakan mesin pesawat dan APU secara berkala sesuai jadwal yang tertera pada AMM untuk memastikan kondisi mesin tetap prima.

Baca Juga : 1 April 2020 Mendatang, AirAsia Indonesia Hentikan Penerbangan Sementara Waktu

Untuk persiapan masa parkir yang lebih lama, beberapa pengaturan pesawat harus dikonfigurasi ulang, seperti mencabut baterai, mengaktifkan ditching mode untuk menutup katup dan jalan masuk udara lainnya ke dalam pesawat agar udara tidak masuk ke kabin, serta melepas alat pendeteksi data udara dan sistem penghangat jendela untuk mencegah melelehnya penutup alat pendeteksi data udara.

Bagi grup maskapai yang mengoperasikan ratusan penerbangan per hari, masa hibernasi ini menjadi kesempatan yang langka untuk dapat melakukan program pembersihan menyeluruh serta perbaikan interior kabin pesawat. 

Detail Perawatan

Merawat armada pesawat dalam jumlah besar bukan pekerjaan yang mudah.

Semua bagian atau panel yang dapat dilepas akan dibuka dan dibersihkan secara menyeluruh termasuk panel dinding kabin, area awak kabin atau biasa disebut ‘galley’, toilet, dan bahkan panel atas di ruang kemudi pesawat. 

Karpet dan tirai akan dicuci dan seluruh permukaan di dalam kabin seperti sandaran tangan dan meja akan dilap menggunakan cairan desinfeksi berkualitas tinggi.

Baca Juga : AirAsia Yogyakarta Memindahkan Operasional Penerbangan

Merawat armada pesawat dalam jumlah besar bukan pekerjaan yang mudah, bahkan untuk mengistirahatkan pesawat butuh perencanaan kerja yang memakan waktu panjang dan koordinasi yang penuh kehati-hatian antara tim teknisi dan petugas darat. 

“Masa istirahat ini adalah satu langkah untuk maju ke depan, ketika pandemi ini berakhir, kami akan siap membawa tamu-tamu kami terbang kembali, dan untuk sekarang kami sedang melakukan pekerjaan penting yaitu memastikan pesawat aman dan terawat dengan baik untuk tamu kami,” pungkas Banyat. [*]

  • Penulis : Agus Harianto
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Dokumentasi AirAsia

Leave a Reply