Travel

Destinasi Digital, Mempopulerkan Sekaligus Menggerakan Perekonomian Rakyat

Warta Event – Bali. PERKEMBANGAN teknologi informasi yang merangsek ke ranah personal seperti ke smartphone dan tablet, ternyata mampu merubah sudut pandang manusia dalam melakukan transaksi, memenuhi kebutuhan hidup hingga cara menikmati liburan.

Untuk menikmati cara liburan misalnya, kini setiap orang dapat mengakses konten seperti market place online, kemudian untuk konten eksistensi diri saat di lokasi liburan sudah sangat menunjang. Beragam konten social media terdisplay apik di platform iOS maupun Android.

Menilik fenomena ini Arief Yahya, Menteri Pariwisata, memiliki keyakinan, bahwa platform Digital Destination bakal menjadi fenomena menarik bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Apalagi, platform Digital Destination ini diklaim sebagai yang pertama di dunia.

“Saya berani mengklaim kalau Destinasi Digital ini merupakan yang pertama di dunia. Di negara lain platform seperti belum ada. Dan saya sangat yakin Digital Destination ini bakal meledak di dunia pariwisata,” ungkap Menpar Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata I tahun 2018 pada hari ini Jum’at (23/03/2018) di Bali Nusa Dua Convention Center.

Dalam kesempatan Rakornas Pariwisata I tahun 2018 yang mengangkat tema “Digital Destination and Nomadic Tourism, Menpar Arief Yahya juga mengatakan, saat ini netizen (generasi milineal) membutuhkan pengakuan eksistensi diri saat melakukan traveling.

“Kids jaman now 70 persen butuh eksis di dunia maya, media sosial dan media digital saat berlibur. Untuk itu saya membuat destinasi digital. Dan ini bakal menjadi Keren, Beken, dan Paten,” tambah Menpar Arief.

Menpar pun mencontohkan, sebut saja destinasi digital yang dibentuk Generasi Pesona Indonesia yang semula hanya tujuh,mkini menjadi 11 destinasi. Dan semuanya meledak menjadi destinasi digital. Untuk itu, Menpar Aruef Yahya, menargetkan hingga tahun 2018 bakal memiliki 100 destinasi digital di 34 Provinsi.

Sementara itu Waizy, Praktisi Untuk Sosial Media yang menjadi narasumber dalam rakornas, mengakui, dunia digital mampu merubah cara hkdup manusia dalam berfikir, dan mengubah bagaimana cara menekspresikan diri. “Jika dulu serba analog, kini telah berubah menjadi lebih virtual reality. Terutama di sosial media,” ujar Waizy.

Waizy pun sangat optimis, jika destinasi digital ini dapat menjadi platform untuk mempopulerkan suatu destinasi di setiap daerah. Letak kesuksesannya ada di influencer social media.

“Destinasi digital ini pun bisa menjadi solusi untuk membuka destinasi baru kemudian mempopulerkannya hingga menjadi hits. Apalagi, generasi milenial dalam bertraveling ini kan sangat tinggi dan mereka dapat menginspirasi bagi yang lainnya di sosial media,” tambah Waizy.

Pada kesempatan yang sama, Monyo, salah satu penggiat social media dan pengurus Genpi dari Yogyakarta, menyebutkan, menggerakan destinasi digital bermula dari menangkal radikalisasi postingan hoax di social media. Menurut Monyo, daripada mengunggah hal hoax, dia lebih memilih mengunggah keindahan alam Indonesia.

Bersama dengan penduduk setempat, kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Imogiri, Kabupaten Bantul, Ia pun menggagas Pasar Kakilangit. Yakni destinasi digital yang menyuguhkan pasar kuliner dan atraksi wisata di kawasan Bukit Becici.

Pasar Kakilangit sebagai tujuanndestinasi digital memang menyiguhkan keunikan sendiri yaitu dapat melihat sunrise dan kabut pagi hari. “Kalau memang benar-benar sedang beruntung wisatawan akan mendapatkan kabut yang halus selembut sutera. Tidak jauh dari situ, juga ada bukit Becici yang sempat didatangi oleh Barack Obama,” ungkap Monyo.

Monyo pun mengungkapkan, bahwasannya destinasi digital “Pasar Kakilangit” setiap week end rata-rata dikunjungi oleh 500 wisatawan dari berbagai daerah. Jadi jika dihitung dalam sebulan Pasar Kakilangit mampu menyumbang wisatawan 2000 wisatawan per bulan,” jelas Monyo.

Tak hanya itu, ternyata, destinasi digital Pasar Kakilangit ini pun mampu menggerakan roda ekonomi penduduk sekitar yang menjajakan kuliner di pasar tersebut. “Pendapatan rata-rata yang terjadi di Pasar Kakilangit setiap bulannya mencapai Rp19 hingga Rp30 juta. Tak hanya itu, destinasi Pasar Kakilangit ini pun mampu menjadi alternatif penghasilan lain ibu-ibu setempat setelah menanam padi,” urai Monyo.

Meski demikian, destinasi digital Pasar Kakilangit yang menjajakan kuliner, kerajinan tangan dan atraksi seni budaya yang buka hanya setiap hari zsabtu dan Minggu dari pukul 09:00-12:00 ini masih terkendala akan lahan parkiran.

“Lahan parkir yang ada di Pasar Kakilangit ini masih terbatas. Jika dihitung dengan kendaraan roda empat hanya mampu menampung tujuh mobil. Untuk itu, para wisatawan pun datangnya silih berganti. Tidak pernah lama menikmati dan berswafoto disini,” jelas Monyo.

Upaya untuk melebarkan area parkiran pun pernah dicoba. Akan tetapi selalu terbentur pada masalah pembebasan lahan dengan sang pemilik tanah. Berbagai penjelasan mengenai manfaat jangka panjang dari destinasi digital yang dibentuk dengan warga setempat pun belum mampu meyakinkan sang pemilik tanah.

Meski demikian, Monyo dan penggerak pariwisata setempat dan penghiat destinasi digital masih optimis, bahwa kedepannya destinasi digital Pasar Kakilangit ini bakal berlanjut dalam jangka panjang.

“Tahap awal yang kita tanamkan ke penduduk adalah membangun dukungan terlebih dahulu. Bukan menjanjikan permodalan. Untuk itu kami sangat yakin bahwa destinasi digital ini akan berhasil meski tidak instan. Harus melalui proses yang panjang,” pungkas Monyo di Bali. [Fatkhurrohim]